Rabu, 25 September 2024

Dokter Kandungan: Ibu Hamil Perlu Kendalikan Berat Badan untuk Cegah Risiko PTM

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi. Ibu hamil. Foto: Freepik

Selain menjaga asupan nutri, ibu hamil juga diminta bisa mengendalikan berat badan selama mengandung untuk mencegah risiko penyakit tidak menular (PTM) pada bayi, saat melahirkan nanti.

Menurut dr. Natasya Prameswari dokter spesialis kandungan dan anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang DKI Jakarta, kenaikan berat badan ibu selama hamil akan berpengaruh pada kondisi kesehatan bayi.

“Misalnya bayi bisa memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), berlebih, preeklamsia, tekanan darah tinggi dan lainnya,” kata Natasya, melansir Antara, Selasa (13/8/2024).

Natasya melanjutkan, ibu hamil harus mengetahui cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan kalkulator IMT. Karena tenaga kesehatan memerlukan status nutrisi ibu untuk memberikan edukasi gizi yang tepat.

Dia merekomendasikan, ketika seorang ibu memiliki berat badan yang kurang proporsional, maka dia boleh mengalami kenaikan berat badan sampai 18 kg saat hamil.

Meski begitu, tidak asal mengalami kenaikan. Ada indeks yang harus diperhatikan saat ibu hamil mengalami naik berat badan.

“Berat badan normal, boleh mengalami kenaikan 16 kg. Sedangkan untuk ibu yang kelebihan berat, hanya boleh naik 11,5 kg. Dan untuk kasus obesitas hanya boleh naik 9 kg saat hamil,” terangnya.

Tak hanya berat badan, nutrisi yang masuk ke tubuh ibu hamil juga perlu diperhatikan sejak awal. Sebab, Natasya mengatakan otak dan jantung janin sudah mulai terbentuk sejak usia kehamilan tiga hingga empat minggu.

“Intinya bisa kelebihan atau kekurangan nutrisi itu sama-sama nggak baik. Kalau kekurangan, ibu gizinya kurang, maka bayinya akan BBLR, prematur. Kelak dia lahir bisa jadi stunting dan mengalami gangguan perkembangan,” jelas Natasya.

Tak hanya itu, kalau kelebihan maka anak bisa mengalami risiko terserang berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus atau hipertensi.

Sebaliknya, jika ibunya mengalami kelebihan nutrisi hingga diabetes mellitus pada kehamilan, maka janinnya akan kelebihan berat badan.

Apabila bayi lahir dengan berat badan berlebih, maka akan menyebabkan sesak nafas, dan meningkatkan risiko bayi masuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (Neonatal Intensive Care Unit/ NICU).

Natsya mengatakan diet yang ideal perlu diperhatikan ibu mulai dari mengandung hingga selesai menyusui. Asupan yang perlu diperhatikan antara lain seperti zat besi, vitamin D, yodium, folat, dan B12. (ant/kir/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 25 September 2024
29o
Kurs