Paul Munster head coach Persebaya mengaku kecewa dengan kinerja wasit Liga 1 yang terlalu lama mengecek Video Assistant Referee (VAR) dalam laga melawan PSS Sleman, Minggu (11/8/2024) malam.
“Sangat lama, kami pikir butuh beberapa menit. Untuk memutuskan 15 menit, terlalu panjang,” kata pelatih berpaspor Irlandia Utara tersebut.
Paul Munster mengatakan, pengecekan VAR dalam kompetisi Liga 1 saat ini seharusnya bisa dilakukan lebih cepat, agar tidak memakan banyak waktu pertandingan.
“Tidak perlu banyak, lakukan, luangkan waktu 2-3 menit sebentar,” imbuhnya.
Paul Munster sempat melakukan protes kepada wasit saat momen pengecekan VAR tersebut, karena laga berhenti cukup lama. Tetapi, ia justru diberi hukuman kartu kuning oleh wasit.
“Semua orang frustrasi. Para pemain, para pendukung, itu bukan perasaan yang baik ketika penonton menonton juga dan itu adalah waktu yang lama menunggu,” sambungnya.
Menurutnya, laga yang terlalu lama berhenti kurang baik untuk pemain dan ritme permainan dalam sebuah pertandingan.
“Ketika sudah lama berdiri di lapangan, maka waktu mendapatkan bola dan memulai lagi, para pemain perlu kembali ke tuntutan fisik yang tinggi, terkadang itu sulit,” ucapnya.
Seperti diketahui, pengecekan VAR tersebut terjadi pada menit ke-58 untuk memastikan terjadi pelanggaran atau tidak, karena bola dengan cepat sempat terlihat menyentuh tangan dari Hokky Caraka di kotak penalti PSS Sleman.
Setelah pengecekan panjang dilakukan, Steven Yubel Poli wasit yang memimpin jalannya pertandingan, memutuskan tidak terjadi pelanggaran.
Meski geram dengan lamanya wasit menentukan hasil VAR, Paul Munster tetap bersyukur karena Persebaya bisa meraih kemenangan perdana dengan clean sheet dalam laga perdana melawan PSS Sleman.
Persebaya dijadwalkan melakoni pertandingan kedua dengan melawan Malut United pada Jumat (16/8/2024) mendatang. (ris/saf/ipg)