Joe Biden Presiden Amerika Serikat kembali memberikan peringatan keras kepada Iran terkait kemungkinan serangan balasan terhadap Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
“Jangan,” kata Biden pada Sabtu (10/8/2024) ketika menjawab pertanyaan dari wartawan mengenai pesan yang ingin ia sampaikan kepada Iran.
Dilansir dari Antara pada Minggu (11/8/2024), peringatan serupa juga pernah disampaikan Biden pada April lalu, sebelum Iran melancarkan serangan roket dan pesawat nirawak terhadap Israel sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus.
Serangan yang dilakukan oleh Iran tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal senior.
Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah pembunuhan Ismail Haniyeh Kepala Politik Hamas pada 31 Juli di Teheran, serta pembunuhan komandan Fuad Shukr senior Hizbullah oleh Israel di Beirut.
Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh, meskipun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Iran bersumpah akan memberikan “hukuman keras” kepada Israel atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran.
Hizbullah, kelompok asal Lebanon, juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.
Eskalasi ini terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, yang telah menyebabkan kematian hampir 39.800 warga Palestina, menyusul serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan 1.139 warga Israel. (ant/saf/ham)