Petinggi organisasi perlawanan Palestina Hamas memulai proses pemilihan pemimpin biro politik baru untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Iran, pekan lalu.
“Menyusul syahidnya pemimpin kami (Haniyeh), gerakan telah memulai proses musyawarah yang luas di antara para petinggi dan badan penasihat untuk memilih ketua baru gerakan,” kata Hamas dalam pernyataan resminya, Sabtu (3/8/2024) waktu setempat, dilansir Antara.
Hamas menegaskan, pembunuhan Haniyeh hanya akan membuat Hamas dan perlawanan Palestina semakin kuat dan semakin mantap untuk melanjutkan jejak langkah Haniyeh.
“Hasil musyawarah tersebut akan diumumkan begitu selesai dilaksanakan,” demikian pernyataan organisasi itu.
Sebelumnya, Ismail Haniyeh meninggal dunia pada, Rabu (31/7/2024) dini hari, dalam serangan yang menurut pemerintah Iran didalangi Israel. Selain Haniyeh, seorang pengawalnya juga turut meninggal.
Haniyeh diketahui berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Iran pada Selasa (30/7/2024).
Usai dishalatkan di Universitas Teheran, jenazah Haniyeh pada, Jumat (2/8/2024), diterbangkan ke Qatar untuk kembali dishalatkan serta dimakamkan di sana. (ant/bil/rid)