Joko Widodo (Jokowi) Presiden bersyukur Indonesia menjadi negara yang mampu bertahan dan bertumbuh di tengah ketidakpastian global dan tantangan yang tidak mudah.
Hal itu disampaikan Presidensaat memberikan sambutan pada acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.
“Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala perlindungan dan anugerahnya bagi bangsa Indonesia, sehingga kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh, walaupun dunia tengah dilanda berbagai krisis, ketidakpastian global, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, dan ke depan tantangan yang kita hadapi juga tidak mudah,” kata Presiden seperti dikutip Antara.
Pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI itu, Presiden menyampaikan berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan dan selalu datang silih berganti.
Oleh karena itu, Kepala Negara mengajak seluruh undangan yang hadir untuk bersatu padu sebagai bangsa yang kuat.
“Sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu. Setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong dan saling mendoakan. Untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini,” seru Jokowi ke hadapan ribuan undangan yang hadir.
Seluruh hadirin pun menjawab dengan seruan, “Setuju!” dengan kompak.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.
Presiden menyadari bahwa sebagai manusia, ia dan Ma’ruf Amin Wapres tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Kepala Negara dan Wapres mengungkapkan tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak.
“Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” kata Presiden.
Presiden pun mengajak kepada seluruh hadirin undangan untuk berdoa bersama, memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun, thayyibatun, wa rabbun ghofur. (ant/bil/ham)