Antony Blinken Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) mengatakan bahwa Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Ismail Haniyeh pemimpin kelompok Hamas.
“Sangat sulit untuk berspekulasi, dan saya telah belajar selama bertahun-tahun untuk tidak pernah berspekulasi tentang dampak satu peristiwa terhadap hal lain,” kata Blinken di Singapura, Rabu (31/7/2024) dilansir Antara.
Pernyataan itu dia sampaikan ketika menanggapi pertanyaan wartawan tentang kemungkinan pembunuhan Haniyeh mempengaruhi perang Israel di Jalur Gaza.
Blinken menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata di daerah kantong Palestina yang terkepung itu, di mana perang telah berlangsung selama 10 bulan terakhir.
Sebelumnya Hamas mengumumkan, pada Rabu pagi, bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Ibu Kota Teheran, Iran.
Kelompok pejuang Palestina menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai serangan berbahaya Zionis.
Haniyeh sendiri diketahui berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran pada, Selasa (30/7/2024), sehari sebelum ia dibunuh.
Korps Garda Revolusi Iran juga mengonfirmasi tewasnya kepala biro politik Hamas itu.
Berdasarkan laporan Kantor Berita Mehr, pembunuhan Haniyeh terjadi sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat.
“Haniyeh ditempatkan di salah satu tempat tinggal veteran perang di utara Teheran,” lapor kantor berita Iran itu.
Pemimpin Palestina itu dilaporkan mati syahid setelah sebuah proyektil menghantam tempat tinggalnya. (ant/bil/ipg)