Usai bebas perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) 100 persen, Kota Surabaya kini mengejar empat pilar lain dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Kartika Sri Redjeki Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut, pilar pertama dari total lima dalam STBM sudah terpenuhi, yakni 100 persen ODF.
Selanjutnya, pemkot akan menggerakkan empat pilar lainnya. Pilar kedua dan ketiga yaitu mencuci tangan memakai sabun dan pengamanan makanan dan air minum.
“Jadi STBM itu ada lima pilar, nah semua itu harus terpenuhi. Nah, yang pilar pertama itu adalah ODF, kan itu sudah, kemudian kita nanti di tahun ini Insyaallah akan dinilai oleh tim pusat terkait pilar kedua dan ketiga,” kata Kartika, Rabu (31/7/2024).
Setelah dua pilar itu selesai tercapai dan selesai dinilai, Pemkot Surabaya akan bergerak ke penanganan STBM pilar keempat dan kelima, yaitu pemilahan sampah dan penanganan limbah cair rumah tangga 2025.
“Jadi semacam air mandi, air bekas memasak, atau limbah domestik lainnya. Nah, dalam penanganan ini jajaran pemkot akan berbagi peran dan terlibat semua,” ujar Kartika.
Sebelumnya, Surabaya sukses menerima sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau terbebas dari perilaku masyarakat Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada 16 Maret 2023 lalu. (lta/bil/ipg)