Jumat, 22 November 2024

IHSG Dibuka Menguat, Berpeluang Mendatar di Tengah Wait and See Suku Bunga Fed

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi: Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu berpeluang bergerak sideways (mendatar) di tengah para pelaku pasar sedang bersikap ‘wait and see’ terhadap rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85 persen ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41 persen ke posisi 883,75.

“IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta yang dikutip Antara, Rabu (31/7/2024).

Dari dalam negeri, apabila The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang, akan membuat bank sentral lainnya juga berpotensi lebih bersikap dovish, termasuk Bank Indonesia (BI) yang sebelumnya sempat mengindikasikan pemangkasan, apabila rupiah sudah lebih stabil dan The Fed semakin dovish.

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan hasil rapat pertemuan The Fed yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis (1/8/2024) dini hari waktu Indonesia, yang mana pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed dapat dimulai pada pertemuan September 2024.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 89,6 persen pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024 mendatang.

Tidak hanya The Fed, bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) juga diprediksi mulai akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, karena inflasi di Inggris sudah mulai mendingin.

Namun demikian, berbalik arah, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya pada Kamis (01/08) hari.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup melemah merespon oleh penurunan saham teknologi di tengah investor bersiap untuk kinerja kuartal II-2024, indeks S&P 500 kehilangan 0,5 persen yang berakhir pada 5.436,44, indeks Nasdaq melemah 1,28 persen ditutup di 17.147,42, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 203,40 poin, atau 0,5 persen pada 40.743,33, saham Nvidia turun 7 persen, sementara Microsoft turun sekitar 0,9 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 369,60 atau 1,02 persen ke 35.866,89, indeks Hang Seng melemah 67,38 poin atau 0,42 persen ke 16.144,58, indeks Shanghai melemah 7,29 poin atau 0,25 persen ke 2.898,82, dan indeks Strait Times menguat 23,59 poin atau 0,75 persen ke 3.171,23.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs