Jumat, 22 November 2024

Terungkap! Kebenaran di Balik Mitos Vaksin Polio Sebabkan Cacat

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Vaksin polio berfungsi untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap virus polio, yang dapat menyebabkan penyakit polio. Foto: iStock

Dokter Arnold Soetarso pakar kesehatan anak mengungkap, anggapan bahwa vaksin polio menimbulkan reaksi jangka panjang seperti kecacatan atau lumpuh adalah mitos.

“Beberapa mitos yang sering beredar di masyarakat, yaitu vaksin dapat menimbulkan reaksi jangka panjang seperti kecacatan atau lumpuh,” katanya dilansir dari Antara, Minggu (28/7/2024).

Arnold mengungkapkan bahwa mitos lain yang masih beredar di masyarakat, yakni tidak boleh memberikan ASI atau susu formula setelah mendapatkan vaksin polio dan tidak boleh memberikan suntikan vaksin dalam satu waktu (lebih dari satu suntikan).

“Hal tersebut harus dijelaskan kepada orang tua bahwa vaksin polio merupakan vaksin yang aman dan telah melalui pengujian oleh BPOM,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa di Indonesia, vaksin polio merupakan imunisasi wajib yang diberikan agar bayi dan anak-anak tidak terkena penyakit polio. Penyakit polio termasuk berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak.

Vaksin polio yang diberikan terdiri dari dua jenis vaksin, yaitu vaksin polio suntik (IPV) dan vaksin polio oral (OPV). Vaksin IPV adalah vaksin virus inaktif atau mati yang diberikan melalui suntikan dan membentuk kekebalan di dalam darah.

Sedangkan vaksin OPV adalah vaksin virus yang dilemahkan dan diberikan per oral dengan tujuan membentuk kekebalan di dalam usus untuk membunuh virus yang berkembang di usus.

Jadwal pemberian imunisasi polio di Indonesia diberikan sebanyak empat kali, yakni bayi baru lahir, usia dua bulan, tiga bulan dan empat bulan. Kemudian penguat (booster) satu kali saat usia 18-24 bulan.

Pemberian vaksin polio pun dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya dalam satu waktu.

“Pemberian vaksin polio tetes tidak akan dipengaruhi oleh pemberian ASI ataupun susu formula,” tegas Arnold.

Vaksinasi merupakan cara mencegah penyakit polio yang paling efektif. Namun, setiap orang juga harus memperhatikan kebersihan seperti menghindari makanan dan minuman yang kotor, sering mencuci tangan dan menghindari orang yang terinfeksi. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs