Sabtu, 23 November 2024

Petugas Kesehatan Imbau Jamaah Haji Waspadai Suhu Tinggi Saudi

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Eka Jusup Singka Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengimbau calon jemaah haji dan petugas haji mengantisipasi suhu di Arab Saudi. Selama musim haji tahun ini ada prediksi suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat Celsius karena bertepatan musim panas.

Suhu udara Saudi itu jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata suhu wilayah Indonesia yang masih berkisar di angka 30-an derajat Celsius. Menurut Eka, hal ini bisa menimbulkan banyak gangguan terhadap jemaah bila tidak waspada.

Beberapa gangguan akibat suhu udara yang tergolong ekstrem itu di antaranya heatstroke, cekaman panas, kondisi darurat dimana suhu tubuh seseorang naik sangat drastris akibat paparan suhu tinggi atau cahaya matahari dalam waktu lama.

Gejala cekaman panas umumnya mual, kejang, kebingungan, disorientasi dan kadang-kadang kehilangan kesadaran atau koma. Dalam beberapa kasus sengatan panas memicu komplikasi mematikan atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ internal lainnya.

Oleh karena itu, Eka mengimbau jamaah dan petugas haji selama berada di Arab Saudi banyak mengonsumsi air putih agar terhindar dari gangguan kesehatan. Konsumsi air putih yang cukup bisa menekan risiko terkena cekaman panas.

Selain itu, dia meminta jamaah dan petugas haji menghindari paparan sinar matahari langsung saat beraktivitas di Arab Saudi dan kecuali berihram, jamaah dan petugas dapat menggunakan penutup kepala untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.

Eka berharap petugas kesehatan menjaga kesehatan dan kebugaran supaya tetap bisa menjalankan tugas melayani jamaah haji dengan baik, mengingat jamaah yang berisiko tinggi sakit jumlahnya sampai 63 persen dari keseluruhan jamaah haji Indonesia.

Dia menjelaskan petugas kesehatan haji mencakup empat tim yakni tim manajerial, tim promotif preventif, tim kuratif rehabilitatif dan tim gerak cepat.

Tim manajerial bertugas untuk mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan kegiatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji, tim promotif preventif tugasnya melakukan kegiatan promosi kesehatan dan upaya pencegahan.

Tim kuratif rehabilitatif memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji sakit di pos kesehatan dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sedangkan tim gerak cepat mendapat amanah melakukan evakuasi atau pertolongan dalam pelayanan kesehatan haji. (ant/bas)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs