Elon Musk miliarder Amerika Serikat (AS), pada Selasa (23/7/2024), menyampaikan melalui media sosial X kalau layanan internet Starlink kini aktif di suatu rumah sakit di Gaza, Palestina.
Pada awal Juli, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Israel sedang membahas penempatan sistem Starlink dari SpaceX milik Elon Musk untuk meningkatkan keamanan pekerja bantuan di Gaza, di tengah serangan udara Israel di wilayah tersebut.
PBB juga memberi tau Israel, mereka membutuhkan terminal Starlink untuk melanjutkan distribusi bantuan ke Jalur Gaza.
Israel telah melakukan operasi militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan ke wilayahnya oleh kelompok gerakan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
PBB memperingatkan Israel pada Juni 2024, serangan yang terus berlanjut dan pembatasan akses kemanusiaan semakin mengurangi aliran bantuan ke Gaza.
Agresi Israel menyebabkan hampir 39 ribu Warga Palestina, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, meninggal dan lebih dari 89 ribu lainnya terluka.
Meski dihadapkan dengan kecaman internasional bertubi-tubi dan Resolusi DK PBB, Israel tidak kunjung berhenti menggempur Jalur Gaza.
Padahal, Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusannya memerintahkan Israel segera menghentikan operasi militer ke Rafah di Gaza bagian selatan, di mana lebih dari sejuta warga sipil mengungsi akibat perang. (ant/bil/rid)