Jumat, 22 November 2024

Helikopter Mendarat Darurat di Uluwatu Bali karena Kena Benang Layang-Layang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Basarnas Bali saat evakuasi helikopter mendarat darurat di Desa Pecatu, Denpasar, Jumat (19/7/2024). Foto: Basarnas Bali

Sebuah helikopter berpenumpang empat orang dan satu pilot mendarat darurat dengan tidak sempurna di kawasan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (19/7/2024) sore.

Samsi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali mengatakan, helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation itu jatuh sektiar pukul 15.33 WITA.

Helikopter tersebut awalnya berangkat dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) ke Pantai Melasti. Namun, helikopter mengalami stall atau kehilangan ketinggian sehingga berusaha mendarat darurat.

“Helikopternya mendarat tidak pas, sehingga kondisinya jadi tidak utuh,” kata Samsi kepada Radio Suara Surabaya, Jumat sore WIB.

Dia menjelaskan kalau helikopter tersebut biasanya memang digunakan untuk membawa penumpang atau wisatawan di Bali.

“Penumpang dan pilot selamat semuanya. Total satu pilot, empat penumpang,” jelasnya.

Kata Samsi, kelima orang tersebut sudah berhasil dilakukan evakuasi. Namun, untuk bangkai helikopter masih menunggu untuk dilakukan investigasi terlebih dahulu. Adapun daerah Uluwatu sendiri, menurut Samsi konturnya berupa perbukitan.

Samsi juga membenarkan dugaan helikopter tersebut melakukan pendaratan darurat karena terkena benang layang-layang. “Dilaporkan demikian, terlihat-terlihat layang-layang, betul,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, saat ini di Bali sedang musim layangan dimana sesuai tradisi setempat, layangan memang berukuran besar dan dinaikan secara berkelompok.

Samsi mengatakan sebetulnya sudah ada pengaturan tanggal dan wilayah terbang yang mengatur terkait hal tersebut. “Nanti kita coba lihat seperti apa, tapi rasanya nanti tim investigasi ya pasti akan melihat itu,” pungkasnya.

Di sisi lain, Mokhamad Khusnu Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktoret Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) dalam keterangan yang diterima Suara Surabaya menegaskan, sudah berkoordinasi terkait dugaan benang layang-layang tersebut.

“Akan melakukan sosialisasi dan pengawasan lebih intensif bahaya layangan melalui koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujarnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs