Jumat, 22 November 2024

Keluarga Korban Longsor di Gorontalo Desak Pemerintah Buka Kembali Operasi SAR

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ihwan Husain keluarga korban longsor di Gorontalo desak pemerintah setempat untuk membuka kembali operasi SAR. Foto/Antara

Keluarga para korban tambang longsor di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo mendesak pemerintah setempat kembali membuka operasi SAR.

Ihwan Husain, salah satu keluarga korban mengatakan, masih ada keluarganya dan korban lain yang belum ditemukan. Tidak semestinya operasi SAR ditutup.

“Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian,” terang Ihwan, melansir Antara, Sabtu (13/7/2024).

Untuk diketahui, longsor di tambang emas itu terjadi, Sabtu (6/7/2024) lalu, dengan total korban mencapai 173 orang.

Setelah dilakukan pencarian, Basarnas mencatat ada 23 korban meninggal dunia, 81 korban selamat, dan 33 korban belum ditemukan.

Sejak mendapat laporan tambang longsor, Basarnas telah mengerahkan tim gabungan ke lokasi kejadian. Bahkan, Helikopter AW 169 Register 0-3304 milik Baharkam Polri, turut diterjunkan untuk mencari korban hilang.

Sementara itu, Ihwan merasa alasan pemerintah menghentikan operasi SAR sangat tidak tepat dan memandang sisi kemanusiaan.

“Mereka juga manusia yang sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil,” katanya.

Saat ini, lanjut Ihwan, cuaca di lokasi kejadian sudah membaik. Selain itu, jaminan untuk personel SAR seperti, makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang yang memadai juga telah tersedia.

Jika pemerintah tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka ia dan keluarga korban bersama penambang lainnya akan melakukan pencarian secara mandiri.

Terpisah, Heriyanto Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo mengatakan, operasi SAR dihentikan karena menyesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang harus ditutup setelah tujuh hari.

“Kami telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat menutup operasi pada Sabtu hari ini,” jelasnya.

Apabila ke depannya ada penemuan korban, lanjut Heriyanto, maka operasi akan kembali dibuka dengan dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.

Satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi. (ant/kir/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs