Jamaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Surabaya Kloter 1 Situbondo, Kloter 2 Bondowoso, dan Kloter 3 Banyuwangi melakukan tes kesehatan dan rekam biometrik di ruang Mina dan Zaitun Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (16/7/2018).
Faridul Ilmi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jawa Timur mengatakan, biometrik atau sistem perekaman dokumen keimigrasian Arab Saudi ini merupakan terobosan baru untuk memudahkan JCH dalam pemeriksaan dokumen saat tiba di Bandara Makkah maupun Madinah.
“Sistem biometrik ini baru tahun ini dilakukan di sini (Indonesia). Supaya pemeriksaan di bandara Madinah atau Makkah nanti, para jamaah tidak terlalu lama menunggu proses itu. Maka dari itu pemeriksaan dilakukan di sini,” ujarnya di Asrama Haji Surabaya.
Farid mengatakan, di tahun-tahun sebelumnya para JCH biasanya harus menunggu sampai tiga jam begitu tiba di Bandara Arab Saudi karena mengikuti pemeriksaan keimigrasian.
“Kasihan kalau habis terbang terus harus menunggu lama, tidak bisa segera istirahat,” katanya.
Di Asrama Haji sendiri telah disiapkan 26 alat rekam biometrik. Para JCH melakukan pemindaian sidik jari, telapak tangan, retina mata, dan wajah untuk mencocokkan Paspor. Sistem ini langsung online ke Arab Saudi.
Sampai Senin sore, proses perekaman biometrik sedikit mengalami kendala. Koordinasi dengan Imigrasi Arab Saudi terus dilakukan. Sampai pukul 15.00 WIB perekaman Biometrik di Kloter baru sampai 30 orang. Beberapa komputer dan alat biometrik juga tampak tidak difungsikan.
“Ya mengalami kendala, saya tidak paham kendalanya apa. Kami sudah mendapat kepastian dari Imigrasi Arab Saudi, kendala segera bisa diatasi,” kata Farid. (bid/ipg)