Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa Timur (Jatim) menggelar pelatihan khusus di Unit Pelayanan Teknis Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Kota Malang.
Acara yang berlangsung dari tanggal 4-7 Juli 2024 dan diikuti oleh 20 peserta perwakilan dari seluruh cabang Pertuni di kabupaten/kota se-Jatim ini dalam rangka meningkatkan kualitas kepemimpinan dan manajemen organisasi bagi disabilitas tunanetra.
“Ini adalah pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi pertama untuk teman-teman disabilitas netra di Jawa Timur,” ujar Alfian Andhika Yudhistira, Ketua 2 Pertuni Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (4/7/2024).
Adapun tujuan dari pelatihan ini tak lain untuk membekali para peserta dengan keterampilan yang diperlukan, agar mampu dan mau memimpin organisasi mereka masing-masing.
“Kami berharap, teman-teman disabilitas netra bisa berkontribusi positif tidak hanya untuk komunitas disabilitas, tapi juga untuk masyarakat secara luas,” jelas Alfian.
Menurut Alfian, salah satu tantangan besar dalam organisasi Pertuni adalah kurangnya kaderisasi. Banyak anggota yang pasif dan tidak aktif dalam organisasi.
“Kami perlu meningkatkan kapasitas supaya teman-teman ini mau dan belajar untuk berkorban, belajar, dan masuk ke organisasi, meski tidak ada keuntungan pribadi yang signifikan,” kata Alfian.
Alfian juga menekankan pentingnya memiliki komitmen yang kuat. “Mampu itu lebih ke menyempatkan waktu, disiplin, dan berkomitmen. Sulit sekali mencari orang yang komitmen,” tambahnya.
Peserta pelatihan ini merupakan perwakilan dari berbagai cabang Pertuni yang telah terpilih melalui seleksi ketat. Pelatihan mencakup berbagai materi seperti komunikasi efektif, public speaking, pembuatan presentasi, strategi berpikir (thinking tools), dan capacity building melalui kegiatan outbound.
Selain itu, peserta juga akan mengikuti program pembuatan proyek akhir yang akan berlangsung secara online selama beberapa bulan ke depan.
Pelatihan ini diharapkan dapat mencetak pemimpin-pemimpin baru yang siap untuk memajukan organisasi Pertuni di kabupaten dan kota masing-masing.
Acara pelatihan ini menunjukkan komitmen Pertuni Jawa Timur dalam membangun kapasitas anggotanya agar dapat berperan aktif dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Jangan lupa, meskipun kita disabilitas, kita punya kewajiban untuk berbakti pada bangsa dan negara, minimal di lingkungan sekitar,” ucapnya. (bil/ham)