Selasa, 26 November 2024

Obat Generik Disebut Tak Kalah Mujarab Dibanding Obat Luar Negeri, Tapi Jauh Lebih Hemat

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI meminta Budi Gunadi Menteri Kesehatan cari formulasi agar harga obat dan alat kesehatan di Indonesia bisa lebih murah. Foto: Kementerian Kesehatan

Joko Widodo Presiden Republik Indonesia (RI) meminta Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan mencari formulasi agar harga obat dan alat kesehatan (alkes) di Indonesia bisa lebih murah, jika dibandingkan dengan luar negeri.

Budi Gunadi Sadikin diminta agar obat dan alkes di Indonesia bisa setara dengan negara tetangga, baik secara harga maupun kualitas.

Mengenai itu, Budi Gunadi menjawab harga di Indonesia dipengaruhi oleh jalur perdagangan dan tata kelola. Selain itu, ada pula faktor kebijakan perpajakan yang turut memengaruhi harga obat dan alkes.

Menyikapi hal tersebut, Tjomo Tjengundoro Ketua Bidang Industri Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Jawa Timur mengatakan, sebenarnya harga obat di Indonesia masih tergolong murah.

Hanya saja, yang membuat obat di Indonesia terlihat jauh lebih mahal dari negara tetangga karena masyarakat enggan memilih obat generik ketika berobat. Mereka lebih memilih obat jenis inovator, yang harganya jauh lebih mahal.

“Ini juga perkara mindset. Ketika masyarakat Indonesia berobat di luar negeri, mereka tidak masalah jika mendapat obat generik. Tapi saat di Indonesia, mereka tidak mau diberi obat generik dengan alasan kemujaraban,” terang Tjomo Tjengundoro, saat On Air dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Rabu (3/7/2024).

Tjomo mengatakan, secara kandungan obat generik dan inovator tidak memiliki perbedaan. Obat generik yang dibuat juga sudah memenuhi tiga standar yakni, kualitas, keamanan, dan efikasi.

“Salah satu contoh adalah obat kolesterol yang saat ini juga sudah banyak dijual. Meski obat itu adalah generik, secara kualitas mereka juga tidak kalah jauh dari obat inovator,” lanjutnya.

Respon Tjomo Tjengundoro pun masih sama ketika ditanya mengenai tata kelola perdagangan yang disebut sebagai salah satu faktor harga obat melambung.

Menurutnya, tata kelola perdagangan obat hingga sampai ke masyarakat, baik melalui apotek ataupun BPJS, sudah dilakukan pemerintah dengan benar.

Maka, jika masih diminta untuk menekan harga obat Tjomo mengatakan sudah menjual obat dengan harga cukup kompetitif di pasaran.

Sementara itu, sambil menunggu kepastian harga obat seperti permintaan presiden, Tjomo memberikan imbauan pada masyarakat soal obat generik.

“Mungkin yang bisa kami sampaikan adalah kalau masyarakat ingin obat yang harganya lebih efisien, belilah generik. Karena obat generik juga memiliki kandungan serupa,” tutupnya. (kir/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs