Jumat, 22 November 2024

PT Smelting Dukung Gelaran Batik Fashion Street dalam Dekranasda Fest 2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Indra SW Junilor Manager GA PT Smelting (kiri) bersama Kadisperindagkop Gresik Darmawan saat memeragakan busana batik dalam fashion street Dekranasda Fest di Bandar Grisse. Foto: Istimewa

Jalanan Bandar Grisse di Jalan Basuki Rachmad Gresik, Jumat (28/6/2024) malam disulap menjadi panggung peragaan busana. Para peragawan peragawati dalam acara ini bukan profesional, melainkan pejabat Pemkab Gresik serta eksekutif perusahaan yang  ada di Kota Santri itu.

Peragaan busana batik khas Gresik ini digelar menyemarakan even Dekranasda Fest 2024 yang digelar Dewan Kerajinan Nasional daerah setempat bersama Diskoperindagkop Gresik dan PT Smelting.

Nurul Haromaini Ketua Dekranasda Gresik menjelaskan, Batik Fashion Street Kabupaten Gresik merupakan sebuah pagelaran busana yang menampilkan beragam batik khas Gresik dari berbagai pengrajin di wilayah Kabupaten Gresik.

“Tentunya dalam setiap kreasi ini memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam dari motif batik yang dikenakan,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkenalkan batik Gresik. “Bukan hanya di kalangan orang tua saja, namun bagaimana nantinya batik Gresik dapat dicintai oleh milenial dan Gen Z”, tuturnya.

Menurutnya, selama ini batik identik sebagai busana yang hanya dipakai oleh orang tua, atau saat kondangan saja.

“Maka pada kesempatan ini kami akan memperkenalkan busana batik kepada kaum milenial supaya para Gen Z di Kota Gresik lebih menyukai busana batik,” tambah Nurul Haromaini yang juga istri Fandi Akhmad Yani Bupati Gresik.

Ia pun mengajak kaum milenial khususnya di Kabupaten Gresik agar senantiasa mencintai batik khas Gresik. Sehingga produk lokal ini makin dikenal luas bukan hanya di Gresik saja, namun bisa juga ke tingkat nasional bahkan internasional.

Darmawan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Gresik menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bukti keseriusan Pemkab Gresik dalam memajukan kerajinan batik.

Dijelaskannya, keberadaan batik ini juga telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage).

“Kita tahu bahwa di Kabupaten Gresik banyak sekali sentra batik yang saat ini dikembangkan, sehingga ini patut kita dorong dan dukung sehingga batik khas dari Kabupaten Gresik akan semakin dikenal di tingkat provinsi maupun nasional,” tutur Darmawan.

Kesempatan yang sama, Indra SW Junor Manager General Affairs PT Smelting turut mengapresiasi penyelenggaraan Dekranasda Fest. Dirinya yang didapuk menampilkan batik Gresik motif Nogo Giri mengaku senang sekaligus deg-deg an saat berjalan di panggung dadakan jalanan Bandar Grisse.

Namun dia lega ternyata kegiatan ini mendapat sambutan masyarakat, terutama kaum milenial.

“Ini yang kami apresiasi kepada Dekranasda Gresik dalam memasyarakatkan batik kepada kaum milenial melalui peragaan busana di Bandar Grisse ini. Ini sejalan dengan harapan PT Smelting yang turut membantu Pemkab Gresik bersama-sama memajukan batik khas Gresik,” kata Indra SW Junor.

“Pengunjung sangat antusias, apalagi kegiatan ini dilaksanakan di Bandar Grisse yang dipadati anak-anak muda sehingga mereka ikut tertarik dengan busana batik,” terang Indra. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs