Sustainability Packaging Perlu Banyak Dorongan untuk Wujudkan Lingkungan Minim Sampah

Seiring dengan berkembangnya zaman, sustainable packaging atau kemasan berkelanjutan perlu banyak dorongan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat.

“Di KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) peraturannya tentang pengurangan sampah, dan bagi kita soal kemasan juga harus ada re-desain,” kata Ariana Susanti business development director Indonesian Packaging Federation (IPF) di Surabaya, Jumat (28/6/2024).

Pembaharuan desain tersebut, kata dia, harus menggunakan material yang mudah untuk didaur ulang, sehingga kemasan yang dibuat menjadi sustainability.

Apalagi, kata dia, permasalahan kemasan saat ini menjadi hal yang sensitif, karena menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, jika bahan yang digunakan tidak memiliki fungsi berkelanjutan.

“Pelan-pelan harus mengarah ke sana, kalau banyak yang menggunakan bahan mudah didaur ulang, memudahkan pendaur ulang juga,” tuturnya.

Untuk mendukung dan mendorong penggunaan sustainability packaging itu, pihaknya melakukan beberapa upaya seperti seminar, sosialisasi hingga pengadaan awarding bagi mereka yang memiliki inovasi dan solusi di bidang kemasan.

Putut Pramono education and sustainability director IPF menambahkan, upaya tersebut tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan berbagai pihak.

“Pemerintah sudah banyak melakukan, komunitas juga, mereka membuat startegi penanganan sampah di darat maupun di laut, tapi masalahnya masih banyak juga, individu juga harus bertanggungjawab, dan dilakukan secara berkesinambungan,” bebernya.

Sementara itu, Arie Putra market engagement manager Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) mengatakan, setiap upaya sustainabilty packaging perku dukungan, oleh karena itu adanya awarding juga menjadi hal yang bagus untuk meningkatkan dorongan penggunaan kemasan yang berkelanjutan.

“Untuk jadi ajang bagi perusahaan, owner, atau yang konsen pada sustainability packaging jadi semakin highlight, karena banyak yang tahu, dan itu membentuk mereka juga lebih bagus,” pungkasnya. (ris/bil/iss)