Rabu, 23 Oktober 2024

Presiden: Bantuan Beras Berlanjut Sampai Desember 2024

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi - Proses bongkar muat beras di Gudang Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Buduran. Foto: dok. suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember 2024 mendatang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika meninjau stok beras dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Kamis (27/6/2024) seperti dikutip Antara.

Dalam sambutannya, Jokowi menanyakan kepada penerima manfaat apakah mereka sudah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni.

“Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.

Mengingat program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden menekankan pentingnya penghitungan cermat untuk memastikan kecukupan dana.

“Itu sudah kita hitung-hitung di APBN diteruskan atau enggak. APBN cukup enggak. Karena ini duit triliunan, gede banget. Beras -10 kilogram per bulan untuk 22 juta masyarakat kita,” katanya.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Bulog memiliki stok beras yang mencukupi, dengan 1,7 juta ton tersedia secara nasional dan 1.500 ton khusus di Gudang Bulog Buntok.

”Berasnya dari mana? Berasnya dari Bulog. Bulog stoknya cukup enggak? Sekarang Bulog memiliki stok 1,7 juta ton. Di sini saja stoknya 1.500 ton, bukan kilo lho, ton,” ungkap Presiden.

Mengenai fluktuasi harga beras, Presiden menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia naik akibat penurunan produksi.

“Kenapa produksinya turun? Karena ada gelombang kekeringan, gelombang panas yang panjang di negara-negara – lain, bukan hanya Indonesia,” papar Presiden Jokowi.

Karena itu, pemerintah terus berupaya untuk menggenjot produksi agar naik, sehingga harga beras turun.

Namun, Presiden pun menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepuasan petani dan keterjangkauan harga untuk konsumen.

“Pemerintah harus menjaga keseimbangan yang tidak mudah, menjaga keseimbangan agar harganya -membuat- petani senang, harga di pasar, masyarakat juga senang. Tetapi ya itu enggak mudah,” tutur Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional, Sugianto Sabran Gubernur Kalimantan Tengah, Deddy Winarwan Pj. Bupati Barito Selatan, dan Budi Cahyanto Pimpinan Bulog Wilayah Kalimantan Tengah. (ant/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 23 Oktober 2024
27o
Kurs