Minggu, 6 Oktober 2024
Advertorial

Pimpinan DPRD Surabaya Minta Visi Wali Kota dan Wakilnya Optimal Maksimalkan Pembangunan Berkelanjutan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Foto: reniastuti.com

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya minta visi wali kota dan wakil wali kota optimal untuk memaksimalkan pembangunan berkelanjutan.

Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya menyebut, mencontohkan setidaknya ada lima poin visi Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya beserta Armuji wakilnya yang harus optimal agar mempercepat pembangunan berkelanjutan.

“Kalau bicara mengenai visinya adalah gotong-royong membangun Surabaya menjadi kota kelas dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan, itu sangat luar biasa,” kata Reni, Senin (24/6/2024).

Adapun terjemahan visi itu mencakup lima komponen, perekonomian, sumber daya manusia (SDM), tata ruang, pelayanan, dan keamanan, serta ketertiban.

Pada sektor perekonomian misalnya, menurut Reni mampu membuka ruang untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengembangkan usahanya, dengan mempermudah pengurusan izin.

Tapi, dia mengingatkan juga harus ditunjang dengan optimalisasi pemberdayaan UMKM. “Kalau sekarang memang sudah dimudahkan tentang IMB tetapi apakah pemberdayaannya sudah benar?,” ucapnya.

Reni menyebut tepatnya pemberdayaan jadi tanggung jawab besar pemkot karena menyangkut masa depan sektor ekonomi kerakyatan. “Supaya bisa menjadikan UMKM di Surabaya naik kelas,” ujarnya.

Komponen kedua, yakni terbentuknya sumber daya manusia (SDM) unggulan sebagai motor pelaksana pembangunan berkelanjutan.

Untuk merealisasikan itu, Pemkot Surabaya harus terus memperluas kerja sama akses beasiswa pendidikan. Tidak hanya universitas lokal tapi sampai luar negeri.

“Mahasiswa yang dikirim ke luar negeri bisa mendapatkan tantangan dan pengalaman baru, agar ketika kembali bisa membangun Surabaya,” ujarnya.

Komponen ketiga, ada visi gotong-royong membangun Surabaya menjadi kota kelas dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan, menyangkut sistem perencanaan tata ruang yang tak boleh mengabaikan isu perubahan iklim.

“Tata ruang berbicara terkait suhu udara, intinya jangan sampai melebihi batas,” ucapnya.

Keempat, rutin merancang inovasi di birokrasi agar pelayanan publik bergerak cepat dan kebutuhan masyarakat terakomodir.

“Kelima itu soal keamanan kriminalitas, jangan sampai banyak kasus kriminalitas terjadi. Masyarakat bisa merasakan kenyamanan dan keamanan di Kota Surabaya,” katanya.

Terakhir, Reni berharap lima komponen itu berjalan maksimal. “Masyarakat bisa bertanya untuk memastikan apakah visi kemarin yang sudah menjadi dokumen RPJMD dan janji-janji pada kampanye lalu terlaksana atau belum,” tandasnya. (adv/lta/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 6 Oktober 2024
33o
Kurs