Sabtu, 23 November 2024

Fase Pemulangan Dimulai, Jemaah Haji Diminta Batasi Aktivitas Keluar Hotel

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Jemaah haji Indonesia mulai meninggalkan hotel di Makkah menuju ke Madinah. Mereka terbang ke Tanah Air dari Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Foto: Kemenag

Jemaah haji diminta membatasi aktivitas di luar hotel, utamanya jemaah dengan kondisi kesehatan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).

Imbauan itu dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, lantaran cuaca di Arab Saudi sangat panas.

“Saran kami, jemaah risti untuk membatasi aktivitas keluar jika kondisi kesehatannya memang tak memungkinkan. Sebab kami tahu eksposur kegiatan di Armuzna (tinggi), mereka sangat lelah. Biasanya proses infeksi dan penurunan kondisi ketahanan tubuh itu fasenya sekarang,” kata Dokter Indro Murwoko Kepala Bidang Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di laman Kementerian Agama (Kemenag), Minggu (24/6/2024).

Dia mengingatkan, anggapan menghabiskan sisa waktu di Tanah Suci untuk memperbanyak aktivitas tanpa mempedulikan kondisi kesehatan adalah keliru. Bahkan, itu bisa membahayakan.

Pihaknya sudah menyampaikan kepada tenaga kesehatan di kloter agar jemaah risti terus dipantau. Kalau kondisinya tidak fit dan memungkinkan terjadinya hal yang buruk dari sisi kesehatan, dapat dicegah untuk tidak beraktivitas di luar kondisi kesehatannya.

Sedangkan untuk jemaah yang tidak masuk kategori risti, Dokter Indro menjelaskan, dari data yang ada, tidak tertutup kemungkinan kondisi-kondisi yang ekstrem juga bisa mempengaruhi jemaah yang muda dan relatif ada penyakit sejak di Indonesia, meski tidak berat.

Dia lalu mengingatkan bahaya dehidrasi terhadap penurunan kondisi kesehatan.

“Faktor dehidrasi mungkin tidak terasa, tapi kemudian ada gangguan elektrolit lalu serangan jantung,” imbuhnya.

Karena itu, dia juga meminta jemaah non risti untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan dalam beraktivitas. Kemudian, mereka juga harus tetap memakai alat pelindung diri.

“Tetap bawa minum, semprotan air, penutup muka, dan segala macam. Artinya, upaya-upaya kita untuk mengurangi kondisi dehidrasi. Apabila memiliki obat-obatan yang biasa diminum, agar tetap dijaga. Kalau ada kekurangan, agar berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang ada. Minta obat, karena stop obat juga akan bisa memunculkan kondisi kesehatan yang fatal,” tandasnya.(saf/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs