UNRWA, Badan PBB untuk pengungsi Palestina, menyebut lebih dari tiga perempat sekolah di Jalur Gaza perlu dibangun kembali atau dipulihkan sebelum bisa dibangun kembali.
“Di Gaza, lebih dari 76 persen sekolah memerlukan rekonstruksi atau rehabilitasi besar-besaran agar dapat berfungsi kembali,” UNRWA mengutip pernyataan dari Global Education Cluster.
Global Education Cluster, yang didirikan pada 2017, merupakan mekanisme koordinasi antara organisasi bantuan yang bekerja di bidang pendidikan dalam kasus pengungsian internal yang disebabkan oleh konflik.
Kegiatan tersebut dipimpin bersama oleh UNICEF dan organisasi kemanusiaan Save the Children.
Dilansir dari Antara pada Sabtu (22/6/2024), UNRWA menambahkan bahwa, meski perang sedang berlangsung di Gaza, timnya terus menjangkau anak-anak dengan kegiatan bermain dan belajar.
Badan PBB itu menekankan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan gencatan senjata perlu diwujudkan di wilayah kantong tersebut.
Sebagian besar sekolah di wilayah Palestina telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu orang yang mencari perlindungan dari pemboman Israel yang sedang berlangsung.
Selain itu, banyak di antaranya yang hancur total atau rusak parah akibat serangan gencar yang berlanjut sejak 7 Oktober 2023.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB soal tuntutan gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus dilancarkannya di Gaza sejak serangan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Warga Palestina yang menjadi korban jiwa akibat serangan Israel yang tiada henti di Jalur Gaza sejak Oktober lalu telah melebihi 37.400 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Selain itu, lebih dari 85.600 orang juga terluka dalam serangan gencar tersebut. (ant/saf/iss)