Achmad Fauzi Wongsojudo Bupati Sumenep menyebut jumlah desa mandiri di wilayahnya bertambah pesat. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan signifikan status desa dalam Indeks Desa Membangun (IDM).
Pada 2016, terdapat 10 desa sangat tertinggal dan 124 desa tertinggal di Sumenep. Pada 2024, ia menyebut tidak ada lagi desa yang berstatus sangat tertinggal dan tertinggal.
Menurut Fauzi, pada saat ini terdapat 92 desa berkembang, 137 desa maju, dan 101 desa mandiri.
Fauzi mengatakan, ada beberapa hal yang dikerjakan untuk menggenjot pembangunan desa. Pertama, meningkatkan infrastuktur pedesaan seperti jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan air bersih.
Pihaknya juga gencar untuk meningkatkan sarana pendidkan dan kesehatan di pedesaan. Seperti membangun sekolah dan puskesmas di desa-desa.
Pemkab Sumenep juga mengembangkan perekonomian di pedesaan. Caranya dengan memberdayakan UMKM dan gencar mempromosikan wisata desa.
Fauzi mendorong agar semua pihak terus bersinergi dengan baik. Agar, kemajuan pesat tersebut lebih ditingkatkan lagi.
“La,o terus melakukan kerja keras dan bersingeri dengan pemerintah pusat agar desa di Sumenep bisa memanfaatkan potensinya dan menjadi desa yang mandiri,” tegasnya.
Pembangunan desa di Sumenep juga sejalan dengan konsep pembangunan dari desa menuju kota. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab sumenep untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan pembangunan merata dan berkelanjutan. (saf/ipg)