Jumat, 18 Oktober 2024

Bulog Jatim Targetkan Produksi Beras Petani 100 Ribu Ton Lewat Program On Farm

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog. Foto: Antara

Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur (Kanwil Jatim) menargetkan serapan produksi beras melalui program On Farm atau Mitra Tani mencapai 100 Ribu Ton di akhir tahun 2024.

Target itu disampaikan Awaludin Iqbal Kepala Bulog Kanwil Jatim. Ia menjelaskan, selain untuk meningkatkan produksi beras, program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani.

“Dengan peningkatan produktivitas itu bisa masuk ke cadangan beras kita,” kata Iqbal dikonfirmasi, Rabu (19/6/2024).

Program Mitra Tani ini baru dilakukan di beberapa daerah saja di Jatim. Terutama wilayah yang memiliki lahan pertanian cukup luas seperti di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Ngajuk.

Untuk meningkatkan hasil produksi beras, Iqbal menyebut pihaknya menjalankan dua jenis program sekaligus. Yakni Program Mitra Tani Mandiri dan Program Mitra Tani Sinergi.

Untuk program Mitra Tani Mandiri, Bulog Jatim bekerja langsung dengan petani. Nantinya lahan dan tenaga kerja disediakan oleh petani, sementara kebutuhan usaha tani seperti benih padi dan pupuk disiapkan oleh Bulog.

“Hasilnya nanti kami lakukan pembagian keuntungan. Sedangkan untuk Program Mitra Tani Sinergi melibatkan pihak ketiga. Baik dari BUMN maupun swasta,” tutur Iqbal.

Melalui dua program ini, pihak Bulog Jatim menargetkan produktivitas petani bisa meningkat. Dari yang sebelumnya hanya 5 ton per hektar, ditargetkan meningkat 7 ton per hektar.

Upaya Bulog Jatim ini juga seiring dengan instruksi Joko Widodo (Jokowi) Presiden untuk menjaga produksi pangan terutama beras di tengah ancaman musim kemarau panjang.

Jokowi berpesan supaya daerah penopang pangan nasional seperti Jatim harus menjaga produktivitas. Bahkan, jika bisa meningkatkan hasil bahan pangan yang berlipat.

Merespon pesan Presiden RI, Adhy Karyono Pj Gunernur Jatim menyebut bahwa komoditas asal Jatim akan tetap surplus di tahun ini. Sebab Jatim memiliki lahan tanam komoditas yang cukup luas, salah satunya adalah beras.

Meski optimis akan surplus di tahun ini, Adhy menegaskan bahwa Pemprov Jatim tetap menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi kemarau panjang.

“Ancaman musim kemarau di antaranya potensi terjadinya pengurangan stok akibat menurunnya produktivitas. Maka dari itu, ini harus kita antisipasi betul, agar produktivitas tetap terjaga,” kata Adhy usai rakor di Istana Negara bersama Presiden di Jakarta, Jumat (14/6/2024). (wld/bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 18 Oktober 2024
36o
Kurs