Jumat, 22 November 2024

Kusnadi Penuhi Panggilan KPK Meski Trauma Diperlakukan Tak Etis oleh Penyidik KPK

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Kusnadi (kiri) staf Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP didampingi kuasa hukumnya saat datang ke gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2024). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Kusnadi, Staf Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenuhi undangan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (19/6/2024).

Mengenakan batik merah, Kusnadi tiba didampingi tim kuasa hukumnya, satu di antaranya Petrus Selestinus.

Anak petani bawang dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dengan menenteng map merah.

“Saya memenuhi panggilan,” kata Kusnadi sembari menyampaikan akan memberi keterangan setelah pemeriksaan.

Sementara itu, Petrus menambahkan Kusnadi memenuhi undangan pemeriksaan sebagai saksi. Petrus mengatakan kliennya meski masih trauma diperlakukan tidak etis oleh penyidik KPK tetap tunduk pada panggilan hukum.

“Meskipun perasaan trauma itu masih ada, tetapi Kusnadi mementingkan kewajibannya untuk bersaksi dalam kaitannya dengan surat panggilan KPK yang sudah diterimanya,” kata Petrus.

Petrus juga menyampaikan dirinya dan Kusnadi telah melaporkan perlakuan tidak etis Kompol Rossa Purbo Bekti penyidik KPK ke Bareskrim dan Komnas HAM. Di Komnas HAM, lanjut Petrus, Kusnadi meminta perlindungan hukum.

Saat disinggung mengenai isi materi ponsel Kusnadi yang dirampas KPK, Petrus menyampaikan hal itu seharusnya ditanyakan kepada penyidik.

“Nanti kami dengar dari penyidik karena mereka yang berkepentingan dengan isi handphone,” jelas Petrus.

Sebelumnya, Kusnadi Staf Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP bersama Petrus Selestinus kuasa hukumnya mendatangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan terkait tindakan Kompol Rossa Purbo Bekti, Kamis (13/6/2024).

Kompol Rossa diduga melakukan intimidasi dan perampasan barang milik Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP dan Kusnadi, berupa buku catatan partai serta telepon pintar (smartphone). Saat itu, Kusnadi ikut di dalam rombongan yang mengantar Hasto ketika menghadiri panggilan untuk memberikan keterangan.

Kusnadi lalu didekati oleh Rossa dan membisikkan bahwa ia tengah dicari dan dipanggil oleh Hasto. Kusnadi yang tak sadar sedang ditipu, akhirnya mengikuti Rossa dan naik ke lantai atas gedung KPK.

Di sana, Kusnadi mengaku mendapat intimidasi, pengeledahan serta penyitaan barang-barang pribadi miliknya dan Hasto yang dipegangnya. Padahal, Kusnadi bukan objek pemeriksaan pada hari itu.

Sementara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan kalau para penyidiknya telah bersikap profesional dan transparan dalam melakukan pemeriksaan terhadap Staf Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) yang bernama Kusnadi.

“Pada prinsipnya penyidik profesional, saya yakin penyidik profesional dan transparan ya,” kata Tessa Mahardhika Sugiarto Juru Bicara KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024).

Tessa mengatakan salah satu bentuk transparansi KPK adalah kesediaan untuk membuka dokumentasi penyidikan termasuk rekaman CCTV, untuk membuktikan penyidik KPK bersikap profesional dan menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan hukum. (faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs