Wanita inisial MT (44) asal Leces Probolinggo, Jawa Timur yang meninggal dunia terlindas kereta api di Jalan Ahmad Yani, Surabaya sempat menghubungi Radio Suara Surabaya pada Senin sore (17/6/2024) karena menjadi korban penipuan online.
Korban minta supaya Tim Suara Surabaya membuat konten edukasi tentang menghindari penipuan online karena korban mengaku baru saja ditipu.
“Tim, tolong bikin konten tentang penipuan online. Sebagai reminder karena saya kemarin habis kena. Tolong dibantu agar tidak terjadi korban-korban selanjutnya,” pesan korban saat itu.
Wanita 44 tahun itu mengaku menjadi korban penipuan afiliasi platform media sosial yang mulanya diminta mem-follow dan like akun dan mendapat imbalan Rp10.000 per akun dengan maksimal 15 akun.
Kemudian MT juga menyebut mendapatkan tugas agar pura-pura melakukan transaksi di marketplace dengan komisi 20 persen.
“Lalu di hari kedua 8 akun media sosial dan bertransaksi di marketplace dengan komisi yang selalu naik, tapi tidak langsung dibayarkan dan berlanjut dengan pembayaran pajak 30 persen dari seluruh nominal,” ujarnya.
Kemudian korban diminta untuk membuka akun VIP media sosial dan membayar pihak ketiga dengan alasan uang sudah ditransfer ke pihak ketiga. Namun korban menyebut uangnya tertahan karena pihak ketiga membekukan dana.
“Lalu bayar pihak ketiga dengan alasan uang sudah ditransfer ke rekening pihak ke tiga. Tetapi tertahan karena pihak ke tiga membekukan dana. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami ubah, hanya setelah menyelesaikan verifikasi dana, pihak ketiga dapat membayarkan dana tersebut,” jelasnya.
Senin sore itu juga, Gatekeeper Suara Surabaya langsung merespon pesan WhatsApp korban dengan meminta menghubungi nomor SS 031-99-000-000 atau 0855-3010-055. Tujuannya penyiar dapat menggali cerita utuh korban di udara. Namun korban tidak menelepon atau mengirim pesan lagi.
Setelah ditunggu beberapa saat, Gatekeeper Suara Surabaya berusaha menelepon korban lewat sambungan telepon dan WhatsApp, tapi tidak diangkat.
Sementara itu Penyidik Polsek Wonocolo masih mendalami terkait dugaan kasus bunuh diri ini.
Kompol M. Soleh Kapolsek Wonocolo menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan terkait motif bunuh diri yang dilakukan oleh MT.
Untuk mendalami dugaan apakah MT menjadi korban penipuan online itu, polisi sedang memeriksa pihak keluarga.
“Belum bisa kami simpulkan motif bunuh dirinya. Hasil pemeriksaan sementara dari keluarga, korban punya riwayat diabetes. Kalau terkait penipuan online itu kami masih dalami lagi,” kata Soleh dikonfirmasi suarasurabaya.net, Selasa (18/6/2024).
Diberitakan sebelumnya, MT (44) meninggal dunia terlindas kereta api Commuter Line Sindro di frontage Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada Selasa (18/6/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Korban ditemukan meninggal dunia di jalur kereta api di depan kantor cabang sebuah bank pelat merah cabang Siwalankerto, Surabaya.
Kompol M. Soleh mengatakan, berdasarkan keterangan saksi korban sempat memarkirkan kendaraannya di Jalan Ahmad Yani.
Kemudian korban menidurkan diri di rel kereta api, dan terlindasn kereta api.
Kapolsek Wonocolo memastikan korban telah dievakuasi ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pihaknya sedang berupaya untuk menghubungi keluarga korban di Leces, Probolinggo.(wld/iss/ipg)