Vella Rohmayani Dosen Parasitologi Prodi Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, mengimbau masyarakat agar teliti memilih hewan kurban, untuk memastikan terhindar dari penyakit.
Hal itu karena hewan kurban seperti sapi dan kambing memiliki risiko terinfeksi parasit seperti halnya hewan ternak pada umumnya, dan bisa menularkan penyakitnya pada hewan lainnya.
“Parasit yang dapat menyebabkan infeksi adalah endoparasite (parasit yang tinggal di dalam tubuh) dan ektoparasit (parasit yang tinggal di luar tubuh),” katanya, Minggu (16/6/2024).
Vella menjelaskan, jenis endoparasite yang sering menjadi menyebab infeksi pada hewan ternak yaitu protozoa parasite, taenia saginata atau cacing pita, fasiola sp atau cacing hati, serta cacing golongan nematoda usus.
Sedangkan jenis ektoparasit yang bisa menginfeksi sapi dan kambing adalah kutu, tungau, lalat penghisap darah dan caplak.
“Mengingat banyaknya jenis endoparasite maupun ektoparasit yang dapat menginfeksi hewan ternak, maka diperlukan kehati-hatian saat hendak memilih dan membeli hewan ternak yang akan dijadikan kurban,” ucapnya
Dia membeberkan ciri-ciri fisik hewan ternak yang bebas dari infeksi parasit, yaitu memiliki tubuh yang ideal tidak terlalu kurus maupun terlalu gemuk, punya bulu halus dan elastis dan tidak terlihat kering bersisik, tidak terdapat luka dan tidak bengkak pada bagian tubuhnya, mata terlihat bersih dan tidak berair, serta tidak berwarna merah dan tidak bengkak.
“Selain itu, pada bagian telinganya juga terlihat bersih, tidak mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap, mulut bersih dan tidak terlalu banyak mengeluarkan lendir, kaki tidak pincang, kuku sehat tidak pecah-pecah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hewan ternak yang sehat biasanya juga menunjukkan perilaku aktif bergerak, dapat merespon stimulus dengan baik, memiliki nafsu makan yang baik, serta tidak menunjukkan gelaja stres dan tidak bersikap terlalu agresif.
Pengetahuan tentang hewan kurban semacam itu, kata dia, penting untuk dimiliki masyarakat, untuk memastikan keamanan hewan kurban, karena ia menyatakan, hewan yang sakit dapat menularkan penyakit pada manusia, saat seseorang mengkonsumsi daging hewan tersebut.
“Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk membeli hewan kurban, pastikan hewan tersebut menunjukkan ciri fisik maupun perilaku yang sehat sehingga hewan yang dikurbankan benar-benar sehat dan dapat memberikan manfaat, serta tidak menimbulkan risiko penyakit bagi orang yang mengkonsumsinya,” pungkasnya. (ris/saf/ham)