Jumat, 22 November 2024

Terowongan Pejalan Kaki TIJ-KBS Dibangun, Bentuknya L Panjang 160 Meter

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Design terowongan pejalan kaki (tunnel) yang menghubungkan TIJ dan KBS. Foto: Dishub Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan segera merealisasikan rencana membangun terowongan pejalan kaki penyambung Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) hingga Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Pengerjaan proyek dengan total biaya Rp31 miliar itu akan dilakukan mulai besok, Sabtu (15/6/2024) dan ditarget selesai serta dapat digunakan Oktober 2024.

Terowongan itu akan membentang di Jalan Joyoboyo, yang menjadi pemisah antara TIJ dan KBS. Tujuannya, untuk meningkatkan keselamatan para pengunjung dan meminimalisir kemacetan di kawasan KBS.

“Panjangnya 160 meter,” kata Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya dalam program diskusi Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya FM 100, Jumat (14/6/2024) pagi.

Rencananya, terowongan tersebut memanjang 80 meter di Jalan Joyoboyo dari barat ke timur dan 80 meter setelahnya menuju utara atau pintu selatan KBS. “Bentuknya L,” tambah Tundjung.

Lebar terowongan dua arah tersebut sekitar 4 meter dengan tinggi 3,25 meter. Selain itu juga dilengkapi akses disabilitas serta galeri produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Tundjung mengatakan, alat berat akan didatangkan di hari pertama besok. Untuk mobilitas dan percepatan pekerjaan, tentu saja butuh area yang clear.

Pengerjaannya meliputi pembongkaran lapisan eksisting jalan, pemasangan tiang pancang, pemasangan sheet pile, pengecoran, dan rekondisi aspal sehingga jalan dapat dilalui seperti semula.

Karena itu, selama pengerjaan, Jalan Joyoboyo akan ditutup mulai 15 Juni besok sampai 11 Oktober 2024.

Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya dalam program diskusi Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (14/6/2024). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Pengalihannya, kendaraan yang melintas dari Jalan Gunungsari menuju Jalan Darmo atau Jalan Wonokromo, bisa melewati Jalan Gajahmada, Jalan Brawijaya, dan Jalan Joyoboyo sisi selatan.

“Meskipun jalan di utara TIJ (Jalan Joyoboyo) ditutup, yang selatan TIJ (Jalan Joyoboyo sisi selatan) masih bisa dilewati. Truk dua sumbu bisa lewati situ,” kata Tundjung.

Dalam diskusi yang berlangsung 90 menit tersebut, beberapa pendengar Radio Suara Surabaya ikut bergabung.

Seperti Andre dan Faizal. Selain mengapresiasi adanya pembangunan jalan penghubung TIJ-KBS ini, keduanya mempertanyakan durasi pengerjaan dan kenapa bentuk penghubung tersebut bukan sky bridge.

“Kami sudah melakukan banyak kajian dan pertimbangan. Melibatkan tenaga ahli juga. Selain itu sudah banyak praktiknya, sudah ada jembatan penyeberangan, orang masih sering lewat bawah. Makanya kami bangun terowongan,” kata Tundjung.

Sementara itu, Sunoto Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Surabaya mengatakan, sebelum menentukan durasi pengerjaan, pihaknya sudah mempelajari kondisi bawah tanah area proyek.

Di area yang akan dibangun, ada jalur PDAM dan rel eks trem zaman dulu. Melalui kajian yang dilakukan, maka diputuskan durasinya paling lambat selesai empat bulan atau awal Oktober.

Sekadar diketahui, proyek ini sedianya dibangun pada 2023 dan tuntas di akhir tahun. Namun, karena pemenang lelang memutuskan mundur, maka pengerjaannya juga tertunda.

“Kemarin sudah ditentukan pemenang (lelangnya). Saat ini sudah ada dua penyedia jasa konstruksinya,” kata Sunoto dalam kesempatan yang sama.

Sunoto menambahkan, dua penyedia jasa tersebut terdiri dari manajemen konstruksi atau pengawas dan pelaksana konstruksi. (ham/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs