Jumat, 22 November 2024

Tak Punya Biaya, Tapi Bisa Kuliah Gratis Bahkan ke Luar Negeri Ini Kisahnya

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Prof. Dr. Anwar Ma’aruf Dekan Fakultas Vokasi Unair, memberikan hadiah untuk Aby dan Tunjung mahasiswanya yang berhasil lolos seleksi IISMA 2024. Foto: Istimewa

Meski awalnya terkendala biaya, tapi tidak menyurutkan keinginan Aby Rafdy Chaldun dan Tunjung Tri Fadillah untuk kuliah, bahkan justru berkesempatan kuliah di luar negeri secara gratis.

Kemudahan itu mereka dapatkah dengan memperoleh program Kartu Pintar (KIP) Kuliah dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbutristek).

Aby dan Tunjung pun bisa menempuh kuliah di universitas ternama yakni Universitas Airlangga (Unair) dan bahkan keduanya bisa lolos Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke Kanada dan Korea Selatan dengan biaya penuh dari pemerintah.

Aby menceritakan tentang dirinya yang tidak pernah mengubur impiannya untuk bisa kuliah di kampus ternama dan ke luar negeri.

Diakui Aby yang asli Sumedang, Jawa Barat itu, dia satu tahun harus bekerja di sebuah kafe selepas lulus SMA. Alasannya karena tidak ada biaya.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Ulaimi dan Cucu Rostini ini tidak pernah berhenti bermimpi walau saat itu harus bekerja. “Tapi dari bekerja saya banyak kenalan. Ada banyak info kalau bisa mendaftar KIP Kuliah. Akhirnya saya coba dan berhasil masuk di D4 Manajemen Perhotelan, Fakultas Vokasi Unair,” ungkapnya.

Sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah yang ditanggung semua biaya pendidikan hingga mendapatkan uang saku, Aby tidak menyia-nyiakan untuk belajar. Apalagi D4 Manajemen Perhotelan adalah impiannya. Dia bisa belajar tentang F&B (food and beverage) karena cita-citanya menjadi barista dan memiliki usaha kopi.

Dia aktif di berbagai kegiatan kampus hingga menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi 2023 lalu. Kegiatan organisasi itu yang mengantarkannya juga berhasil lolos seleksi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke Kanada. Aby akan berangkat pada akhir Agustus ini selama enam bulan ke depan.

“Ternyata impian itu harus terus dipupuk, jangan dikubur walau banyak keterbatasan. Impian bisa kuliah dan juga ke luar negeri itu bukan sesuatu yang mustahil,” ujar pria kelahiran Sumedang ini.

Di Kanada dia akan belajar tentang perhotelan. Karena di Vokasi diwajibkan menempuh pendidikan yang linier agar memudahkan dalam proses pendidikannya.

Sementara itu Tunjung Tri Fadillah asal Magetan merasakan hal serupa dengan Aby. Tunjung pernah setahun istirahat tidak langsung kuliah karena kondisi keuangan. Awalnya dia sudah diterima di Kesehatan Masyarakat Unair. Namun karena Jumadi ayahnya usahanya menurun saat pandemi hingga meninggal dunia, membuatnya mundur menjadi mahasiswa Unair. Dia setahun tidak berkuliah karena kondisi keuangan karena ibunya Titik Rahayu tidak bekerja.

Di tahun kedua dia mencoba ke Fakultas Vokasi yakni D3 Bahasa Inggris dan diterima dengan program KIP Kuliah. Dan dengan lancar kuliah ditempuh hingga dia juga diterima program IISMA ke Hanyang University Korea Selatan.

“Sungguh luar biasa hidup ini. Biaya tidak jadi penghalang untuk bisa kuliah dan mewujudkan impian,” tukasnya.

Prof. Dr. Anwar Ma’aruf Dekan Vokasi menegaskan tidak perlu khawatir bagi mahasiswa yang tidak memiliki biaya untuk menempuh pendidikan tinggi terutama di Vokasi Unair. Karena ada banyak sekali jalan untuk bisa berkuliah. Tidak hanya KIP Kuliah tapi ada banyak sekali beasiswa lainnya.

“Semua punya hak untuk kuliah jadi jangan khawatir. Ada banyak peluang yang bisa diraih di sini,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (6/6/2024).

Prof. Anwar juga bersyukur saat ini semakin banyak mahasiswa Vokasi Unair yang berhasil menunjukkan prestasinya. Bahkan sudah ada yang bekerja walau belum lulus kuliah.(ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs