Grab, platform layanan jasa transportasi, mengumumkan rencana menggandeng perusahaan teknologi kecerdasan buatan OpenAI untuk meningkatkan pelayanan.
Kolaborasi itu akan memungkinkan Grab mengakses keahlian teknis dan spesifik OpenAI guna menghadirkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna layanannya di Asia Tenggara.
Philipp Kandal Chief Product Officer Grab meyakini teknologi AI generatif memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan untuk mentransformasi penyelesaian masalah, khususnya bagi para mitra dan pengguna layanan perusahaan.
“Tujuan kami dengan teknologi baru apapun adalah menggunakannya untuk menyelesaikan masalah nyata dalam skala besar. Dilengkapi dengan alat terbaru, kami berharap dapat membangun pengalaman baru dan menyenangkan bagi pelanggan kami sambil meningkatkan cara kerja setiap Grabber,” kata Philipp seperti dilansir Antara, Minggu (2/6/2024).
Kolaborasi kedua perusahaan nantinya akan fokus pada tiga area, yakni aksesibilitas, dukungan bagi pelanggan, dan pemetaan.
Grab akan memanfaatkan kemampuan teks dan suara mutakhir untuk memudahkan akses layanan bagi semua pengguna, terutama mereka yang mengalami gangguan penglihatan atau lansia, yang mungkin kesulitan menavigasi antarmuka aplikasi di layar.
Perusahaan juga akan menggunakan AI untuk mengembangkan chatbot bantuan yang bisa lebih memahami masalah pengguna dan menyelesaikannya secara cepat.
Di samping itu, perusahaan akan memanfaatkan kemampuan OpenAI untuk meningkatkan proses pembuatan peta melalui automasi lebih luas dan ekstraksi data berkualitas lebih tinggi dari gambar visual.
“Ini berarti GrabMaps dapat diperbarui lebih cepat, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen dan mitra pengemudi,” kata Grab. (ant/bil/iss)