Kota Surabaya meraih penghargaan kategori best of the best dalam Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018. Penghargaan ini menambah koleksi prestasi, setelah sebelumnya Surabaya mendapat penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori Special Mention di Singapura.
Penghargaan yang diberikan Arief Yahya Menteri Pariwisata (Menpar) RI itu diterima oleh Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, pada Jumat (20/7/2018) malam.
Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018 merupakan bentuk penghargaan kepada Kabupaten atau Kota yang memiliki komitmen, performance, inovasi, kreasi dan leadership dalam membangun pariwisata daerah. Award ini merupakan apresiasi bagi Pemerintah Daerah yang memiliki peran yang sangat besar untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya.
Dalam rilis Pemkot Surabaya yang diterima suarasurabaya.net, dengan diterimanya penghargaan ini, maka Kota Pahlawan berhasil mengalahkan Kota Denpasar (Bali) yang berada di posisi kedua dan Bandung (Jawa Barat) yang berada di posisi ketiga dari 34 kota atau kabupaten provinsi yang ada di Indonesia.
“Selamat kepada para pemenang, terutama Surabaya yang size dan pertumbuhan tertinggi di atas 40 persen performancy-nya,” kata Arief Yahya Menteri Pariwisata (Menpar) saat malam penganugerahan itu.
Menurut Arief, penghargaan itu sangat penting bila ingin menjadi pemain dunia dan harus menggunakan global standart. Sebab, penghargaan atau award itu memiliki unsur 3C yakni; calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri), credibility (kredibilitas).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kesuksesan suatu daerah itu karena unsur 3 A (Atraksi, Aksestabilitas dan Amenitas). Makanya, tidak berarti nanti apabila pemerintah daerah itu tidak komitmen untuk mengembangkan pariwisata.
“Yang lebih penting dari 3A adalah CEO commitment atau komitmen kepala daerah. Karena kalau CEOnya tidak komitmen hal itu tidak akan tercapai. Pariwisata itu paling mudah dan Paling murah, sayang sekali jika rekan-rekan tidak memanfaatkanya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menpar juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018. Sebab, penghargaan ini mengapresiasi potensi pariwisata di Indonesia. Selain itu, penghargaan ini juga untuk memicu para pegiat dan pelaku pariwisata di Indonesia untuk senantiasa melakukan pembaruan dalam kemajuan bersama sektor pariwisata di Indonesia.
Menpar juga menambahkan bahwa kampanye branding Wonderful Indonesia telah meningkatkan performance Indonesia. “Hal ini terlihat dari popolaritas Wonderful Indonesia melonjak dari status tidak tercatat menjadi ranking 47 dunia, sedangkan Truly Asia (Malaysia) dan Amazing (Thailand) masing-masing berada di posisi 83 dan 97 dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Didien Junaedi Ketua Dewan Juri Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award 2018 mengatakan, ada 4 indikator penting yang mempengaruhi penilaian dalam penghargaan ini, yaitu Pertama, kinerja usaha pariwisata (akomodasi dan makan minum): PDRB dan tenagakerja, dampak/outcome, serta (Data Statistik BPS) dengan bobot 40 persen.
Kedua, Indeks Pariwisata Indonesia: daya saing 30 persen. Ketiga, Indonesia`s Attractiveness Award: dimensi pariwisata 15 persen, dan Keempat; Penghargaan Internasional dan Nasional (Kementerian/Lembaga) 15 persen. “Jadi, penilaiannya sangat komplek dan komplit,” kata Didien.
Didien menjelaskan, awalnya hanya dipilih top-10 kota terbaik, top-10 kabupaten terbaik, dan top-1 dari masing-masing provinsi di Indonesia. Hasilnya, 10 Kabupaten terbaik itu adalah Kabupaten Badung, Kabupaten Sleman, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Bandung.
Sementara untuk 10 Kota terbaik ditempati oleh Kota Surabaya, Kota Denpasar, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Batam, Kota Yogyakarta, Kota Padang, Kota Makassar, Kota Balikpapan, Kota Palembang.
“Sementara untuk best of the best-nya jatuh ke Kota Surabaya dengan skor 7,36, terpaut 0,32 poin dari posisi kedua Provinsi Bali dengan Kota Denpasar,” ujar Didien.
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengucapkan terimakasih kepada warga Surabaya dan semua pihak yang telah bekerja keras demi membangun Kota Surabaya. Namun, perjuangan belum usai, Risma dan jajarannya masih akan terus memperbaiki dan mempercantik Surabaya ke depannya.
“Perjuangan kita bersama belum selesai. Mari kita terus bersama-sama membangun Kota Surabaya,” kata Risma. (bid/iss)