Jumat, 22 November 2024

Turki: Makin Banyak yang Akui Negara Palestina, Buat Israel Semakin Terkucil

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Seorang warga mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Sanaa, Yaman pada 29 Januari 2024. Foto: Reuters

Hakan Fidan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki mengatakan semakin besarnya pengakuan terhadap Palestina sebagai negara akan mengucilkan Israel dan sekutu-sekutunya.

“Meningkatnya jumlah negara yang mengakui Palestina, khususnya di Eropa, semakin mengisolasi Israel dan para pendukungnya,” kata Fidan dalam konferensi pers bersama Yvan Gil Menlu Venezuela di Ankara, Turki, Kamis (24/5/2024) dilansir Antara.

Dalam konferensi pers seusai pertemuan ke-empat Komisi Kerja Sama Turki-Venezuela itu, Fidan juga menegaskan kembali pentingnya Palestina menerima pengakuan yang sah. Dia juga menyerukan tindakan segera untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan Israel.

“Sudah waktunya bagi komunitas internasional untuk mengesampingkan sikap diamnya dan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh rezim rasis dan fundamentalis Israel, baik secara diplomatis maupun melalui implementasi keputusan yang diambil,” kata dia.

Dalam pertemuannya dengan Gil, Fidan menekankan upaya bersama dengan Venezuela di Gaza dan posisi bersama mereka di platform internasional. “Kami memiliki pandangan yang sama dengan Venezuela mengenai Gaza,” kata Fidan.

“Kami bertindak dengan cara yang sama. Kami juga mengambil sikap bersama di platform internasional.Kami telah memutuskan untuk melanjutkan upaya bersama kami untuk menghentikan pembantaian di Gaza dan mengakui negara Palestina,” katanya.

Sementara itu, Gil mengecam keras tindakan Israel di Palestina dan menggambarkannya sebagai “genosida.”

Gil menegaskan kembali sikap negaranya terhadap Palestina dan menekankan hubungan yang kuat dan bersahabat antara Venezuela dan Turki.

“Venezuela dengan tegas mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan bebas. Kami menentang genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan ini,” kata Gil.

Dia menyoroti dukungan yang telah lama diberikan Venezuela terhadap otonomi dan kemerdekaan Palestina.

“Kami percaya Palestina harus diakui sebagai negara otonom,” kata Gil seraya mendesak tindakan internasional untuk menjamin keadilan dan perdamaian bagi Palestina.

Gil juga berharap negara-negara di dunia bergerak untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan mencapai perdamaian bagi rakyat Palestina.

Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, untuk membalas serangan Hamas yang setidaknya menewaskan 1.200 warga Israel, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah kantong tersebut.

Israel telah membunuh sedikitnya 35.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 80.200 lainnya terluka. Selain itu, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan Israel memblokade akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan itu dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs