PT Pertamina Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) buka suara soal keluhan masyarakat, yang pada Rabu (22/5/2024) siang, kesulitan membeli BBM jenis Pertalite dan Solar, sehingga menyebabkan antrean di sebagian besar SPBU di Jawa Timur.
Taufiq Kurniawan Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengatakan, eror tersebut terjadi lantaran ada jaringan yang trouble dalam pembelian via QR Code MyPertamina, untuk pembelian dua BBM subsidi tersebut.
Dia menjelaskan, awal mendapat laporan terkait trouble tersebut pukul 13.30 yang kemudian langsung dikoordinasikan dengan pihak Telkom untuk pengecekan.
“Karena untuk jaringan ini sepenuhnya kami bekerja sama dengan Telkom. Kemudian sudah dilakukan percepatan untuk penyebab gangguan jaringan tersebut dan Alhamdulillah tadi sekitar pukul 16.00 sudah beroperasi normal kembali semua SPBU,” beber Taufiq waktu dikonfirmasi Radio Suara Surabaya, Rabu petang.
Adapun terkait trouble tersebut, kata dia, disebabkan pada saat prosedur pengisian BBM Solar maupun Pertalite, pelanggan harus melakukan scan QR code menggunakan mesin wireles.
Mesin wireless tersebut mengandalkan jaringan untuk input kuota atau jatah masing-masing kendaraan per hari, berdasarkan peraturan BPH Migas yang berlaku. Namun, adanya trouble pada jaringan tersebut mengakibatkan antrean panjang yang selanjutnya dikeluhkan masyarakat lewat Radio Suara Surabaya.
Terkait penyebab trouble layanan BBM subsidi tersebut, Taufiq belum bisa memastikan, karena masuk dalam ranah Telkom. “Karena mungkin terkait jaringan ada beberapa hal yang menjadi ranahnya Telkom yang mungkin belum bisa disampaikan,” ucapnya.
Saat ini, dia memastikan kalau seluruh layanan sudah berjalan normal, dan pihaknya bakal melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang dan merugikan masyarakat.
“Atas hal ini kami mohon maaf untuk konsumen yang mungkin pada jam tersebut tidak bisa mengisi, tapi kami pastikan mulai sekitar jam empat tadi kita sudah bisa menanggulangi dengan cepat, tentunya berkat bantuan dari Telkom juga dan pelayanan sudah kembali normal,” jelasnya.
Dia juga berharap jika ada kejadian serupa dan keadaan mendesak, masyarakat bisa terlebih dulu beralih ke jenis BBM non subsidi lainnya. “Yang urgent bisa dilakukan pengisian terhadap BBM Pertamax maupun DEX yang memang stoknya tersedia,” tutupnya.
Sebelumnya, keluhan antrean pembelian BBM tersebut banyak dilaporkan pendengar ke Radio Suara Surabaya pada Rabu siang, mulai pukul 12.00 WIB. Para pendengar mengeluhkan antrean yang mengular hingga menyebabkan kepadatan di beberapa ruas jalan Kota Surabaya, Sidoarjo, Lamongan dan beberapa daerah lain di Jawa Timur. (bil/ipg)