Jumat, 22 November 2024

Menteri Kelautan RI Berharap Elon Musk Beri Akses Internet Murah ke Nelayan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Elon Musk CEO Tesla Inc sekaligus SpaceX (pakaian hijau) berbincang dengan Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan (pakaian biru) pada acara uji coba layanan internet berbasis satelit LEO, di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). Foto: Antara Elon Musk CEO Tesla Inc sekaligus SpaceX (pakaian hijau) berbincang dengan Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan (pakaian biru) pada acara uji coba layanan internet berbasis satelit LEO, di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). Foto: Antara

Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) usai peluncuran Starlink berharap agar Elon Musk CEO Tesla Inc sekaligus SpaceX, memberi akses internet yang terjangkau kepada nelayan.

“Harapan saya, Starlink bisa juga dimanfaatkan nelayan Indonesia dengan harga terjangkau,” tulis Trenggono dalam akun instagramnya yang bernama pengguna @swtrenggono, sebagaimana yang dipantau dari Bali, Senin (20/5/2024), dikutip Antara.

Trenggono bertemu Elon Musk pada acara uji coba layanan internet berbasis satelit LEO, di Puskemas Pembantu Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024) sore.

Sementara itu, Doni Ismanto Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik saat dikonfirmasi mengakui memang ada kebutuhan layanan teknologi komunikasi untuk memudahkan nelayan saat melaut maupun yang tinggal di daerah terpencil.

Internet berbasis satelit, menurutnya, punya keunggulan yang kalau digunakan oleh nelayan dapat mendukung aktivitas mereka di laut. Hal ini karena Starlink menggunakan teknologi satelit low earth orbit (LEO), yang layanan internetnya lebih stabil.

Dengan begitu, kata dia melanjutkan, nelayan tetap bisa mendapat akses internet meski tinggal di daerah atau saat berada di lautan.

Namun, harga layanan Starlink untuk sektor maritim cenderung tinggi. Dikutip dari situs Starlink, internet berkecepatan tinggi di perairan dibanderol mulai Rp4.345.000 per bulan dengan biaya perangkat keras sebesar Rp43.721.590.

“Kalau bisa dipangkas dengan harga layanan 50 persen dan free perangkat, akan menolong nelayan, kan. Ini sepertinya yang diperjuangkan Pak Menteri dengan lobi-lobinya saat bertemu Elon Musk tadi,” ujar Doni.

Selain itu, kata dia, akses internet berbasis satelit juga dibutuhkan dalam implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota. KKP memiliki aplikasi e-PIT yang dapat dielaborasi dengan layanan internet Starlink.

Dengan internet yang stabil dan berkecepatan tinggi, kinerja sistem monitoring pun menjadi lebih optimal dalam mendeteksi pergerakan kapal-kapal perikanan. Berdasarkan data kapal perikanan tahun 2022 yang tercatat dalam sistem Satudata KKP, terdapat lebih dari 900 ribu kapal perikanan bermotor, dengan rincian 772 ribu di antaranya berukuran di bawah 5 GT.

Mengenai potensi kerja sama layanan Starlink, Doni belum bisa memastikan. Namun KKP berencana menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX sebagai wahana peluncur satelit Cakra-1 beberapa bulan mendatang

“Satelit Nano Cakra-1 nanti pakai SpaceX untuk wahana peluncurnya,” kata Doni pula. (ant/azw/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs