Jumat, 22 November 2024

KPPU Sidak Komoditas Bawang di Pasar Pabean, Harga Fluktuatif Cenderung Naik

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Sidak pasokan dan harga bawang di Pasar Pabean Surabaya, Minggu (19/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kantor Wilayah (Kanwil) IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan sidak komoditi bawang putih dan merah di Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/5/2024).

Dendy R. Sutrisno Kepala Kanwil IV KPPU mengatakan, sidak itu dilakukan untuk memastikan pasokan dan harga komoditas bawang putih dan merah dalam kondisi yang stabil, karena beberapa waktu lalu terpantau dengan harga yang cukup tinggi.

“Kalau harga dari Badan Pangan Nasional, kurang lebih sekitar Rp37 ribu. 3-4 hari yang lalu sempat menyentuh di atas angka Rp40 ribu, bahkan ada 50 ribu,” katanya.

Saat sidak di Pasar Pabean, harga barang putih dengan jenis kating dijual dengan harga Rp36 ribu rupiah perkilo gram, sedangkan bawang putih dengan jenis sinco berada di harga Rp31 ribu perkilo gram.

Kemudian untuk bawang merah Probolinggo berada di angka Rp45 ribu perkilo gram, bawang merah Bima Rp40 ribu perkilo gram, dan bawang merah Nganjuk Rp35 ribu perkilo gram. Jenis-jenis bawang tersebut, adalah yang paling banyak dijual di Pasar Pabean.

Para penjual bawang di Pasar Pabean, Surabaya, Minggu (19/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Harga bawang di Pasar Pabean, kata Dendy, dalam kondisi fluktuatif, sehingga terkadang naik dan turun, tetapi untuk kenaikan cenderung lebih berkelanjutan.

“Karena tadi, meskipun pengakuannya harga naiknya sedikit, tapi kontinyu naiknya. Padahal kita sudah pilih pasar yang paling dekat dengan distributor,” katanya.

Dengan hasil sidak bersama Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Satgas Pangan Polda Jatim dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya itu, pihaknya saat ini akan menelusuri apa yang menyebabkan harga terus naik. Memang, meskipun setiap hari kenaikannya hanya Rp500-1.000, tetapi cenderung sering.

Minggu depan, kata dia, pihaknya berencana akan memanggil importir di Surabaya, balai karantina dan bea cukai untuk mengetahui data realisasi impor komoditas tersebut.

“Yang kita inginkan, jangan sampai kasus bawang putih beberapa tahun lalu, terulang kembali. Sehingga harganya masih di kisaran 5-7 persen di atas HET, atau harga yang sudah ditentukan oleh badan pangan nasional,” tuturnya.

“Karena ni adalah early warning system (peringatan pertama), supaya tidak ada ruang untuk memanfaatkan berbagai isu-isu sehingga mengakibatkan harga-harga naik. Mudah-mudahan, minggu ini sudah akan terinformasi seperti apa, karena kita tidak ingin berulangnya isu bawang putih beberapa tahun lalu,” imbuhnya.

Sementara itu, AKP Ahmadi Tim Satgas Pangan Polda Jatim mengatakan, pasokan bawang di Jatim cukup dan tidak ada kendala, tetapi harganya saat ini cenderung relatif naik.

“Apa penyebabnya? akan kami telusuri ke teman-teman importir. Karena teman-teman satgas pangan juga dari Polda, Bareskrim, Polres, akan selalu memantau pergerakan-pergerakan harga, khususnya sekarang yang menjadi perhatian itu, adalah bawang putih,” tuturnya.

Sementara Yudi Ariyanto Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim menambahkan, pihaknya, akan terus melakukan berbagai upaya untuk pengendalian harga bawang.

“Kami sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat, dalam hal ini juga melakukan berbagai upaya, baik itu pemantauan di tingkat pasar, yaitu di 38 kota di Jatim, maupun kebijakan-kebijakan lain yang diamanatkan Kementerian Perdagangan atau pemerintah pusat kepada kami,” jelasnya.

Seperti diketahui, sidak tersebut tidak hanya dilakukan oleh KPPU di Surabaya saja, melainkan secara serentak di beberapa Kota di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Pontianak hingga Makassar.(ris/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs