Jumat, 22 November 2024

Salah Satu Menteri Israel Ancam Mundur Jika Operasi Rafah Tak Dijalankan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Benny Gantz Menteri Israel. Foto: Antara

Benny Gantz Menteri Israel pada, Sabtu (19/5/2024), mengancam akan mengundurkan diri dari kabinet darurat pimpinan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri jika rencana operasi militer di Jalur Gaza gagal diadopsi pada 8 Juni.

“Kita sekarang berada di simpang jalan yang fatal, ketika pemimpin negara harus melihat gambaran yang lebih besar, mengetahui risiko dan peluang, dan merumuskan strategi nasional yang diperbarui,” katanya dalam sebuah jumpa pers, dikutip Antara dari kantor berita Sputnik.

“Agar bisa berjuang bahu-membahu, kabinet perang ini mesti merumuskan dan menyetujui rencana aksi sampai 8 Juni, yang akan menerapkan enam tujuan strategis yang berdampak secara nasional,” tambah Grantz.

Menteri tanpa departemen itu menekankan bahwa dirinya akan meninggalkan pemerintahan jika kabinet gagal menyetujui rencana aksi sampai waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Tujuan-tujuan strategis yang disebut Gantz mencakup pembebasan sandera, menumbangkan pemerintah Hamas di Gaza, serta demiliterisasi di wilayah kantong Palestina itu.

Israel juga berencana mengambil kendali keamanan di Gaza dan membentuk pemerintahan sipil di wilayah itu dengan melibatkan Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Arab, serta warga Palestina.

Sementara menurut laporan Times of Israel, ancaman mundur Gantz itu telah memicu kecaman dari menteri-menteri Israel lain yang meminta agar dia dipecat lebih dulu.

Pada 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan roket besar-besaran ke Israel dan menerobos perbatasan. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu, menurut Tel Aviv. Kini, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Israel kemudian melancarkan serangan balasan ke Gaza, memblokade wilayah itu secara total, dan memulai serangan darat untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Sejauh ini, dari serangan-serangan itu, Israel telah membunuh lebih dari 35.200 warga Palestina di Jalur Gaza. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs