Senin, 25 November 2024

Puluhan Masyarakat Bersihkan Eceng Gondok dan Sampah di Sungai Pelayaran

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Masyarakat dari Krembangan, Taman, Sidoarjo saat beegotong royong membersihkan sampah dan eceng gondok di Sungai Pelayaran, Sabtu (18/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Puluhan masyarakat dari Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya, pada Sabtu (18/5/2024), membersihkan Sungai Pelayaran dari sampah dan eceng gondok.

Sebagain di antara mereka menceburkan diri ke dalam sungai dengan menggunakan pelampung. Mereka mengangkat tamanan eceng gondok dan sampah untuk dibawa keluar dari aliran air sungai.

Sedangkan sebagian lagi, bertugas mengangkut eceng gondok dan sampah, serta memasukkannya ke dalam karung untuk dibuang di tempat pembuangan akhir.

Pengangkutan sampah dan eceng gondok dari sungai ke karung, di sungai pelayaran, Sidoarjo, Sabtu (18/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Fauzi Nasruddin Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur mengatakan, pembersihan sampah dan eceng gondok di sungai merupakan hal penting, untuk memastikan kesehatan air sungai.

“Jadi, memang (Sungai Pelayaran) kebetulan cukup sering mengalami penurunan kualitas air, apalagi berada di kiri kanan pemukiman, dan bukan hanya eceng gondok, tapi juga sampah,” katanya.

Aksi bersih-bersih sungai itu, lanjut dia, diharapkan bisa sekaligus menjadi kampanye untuk masyarakat luas, agar bersama-sama berusaha menjaga kesehatan sungai.

“Bisa dilakukan rutin, tidak hanya mengandalkan dari pemerintah,” ucapnya.

Sementara Sutrisno Kepala Desa Krembangan, Kecamatan Taman mengatakan, kegiatan kolaborasi bersih-bersih tersebut, menjawab permasalahan dan kebutuhan wilayahnya, yakni untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.

“Ini juga menjadi ajang bersama untuk bergotong royong melakukan bersih-bersih,” tuturnya.

Kesempatan yang sama, Wahyu Kristyawan pelaksana acara dari PT. Suparma Tbk sebagai general manager corporate liaison and public relations mengatakan, upaya kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat sekitar dalam mengatasi masalah sampah dan eceng gondok di sungai merupakan bentuk komitmen dalam pembangunan berkelanjutan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi.

“Karena di era sekarang, banyak tantangan lingkungan, seperti sumber daya alam, runtuhnya ekosistem, degradasi pemukiman sampai polusi,” tuturnya.

Ia berharap, upaya kolaborasi bersih-bersih sungai itu, bisa memberi perubahan dan meningkatkan kesehatan manusia, lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat.

“Untuk selalu menyelaraskan program pengembangan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (ris/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs