Sabtu, 23 November 2024

Teliti Limbah Aren, Tim Departemen Teknik Kimia ITS Temukan Zat Bioetanol

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sandra saat melakukan penelitian terkait limbah padat Aren. Foto: Humas ITS Surabaya

Tim mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS Surabaya lakukan penelitian pada limbah padat industri Tepung Aren, yang ternyata mengandung zat penyusun bioetanol (bahan bakar).

Tim yang terdiri dari Anastasia Sandra Dewi, Richie Andyllo Stefanus, dan Maria Amelia Sandra, langsung dibawah arahan Prof Dr Ir Tri Widjaja MEng. dari hasil penelitian itu, limbah Padat Aren mengandung bahan berlignoselulosa (yaitu: lignin, selulosa dan hemiselulosa).

Zat selulosa dan hemiselulosa ini dapat dihidrolisa atau dipecah molekul airnya menjadi gula reduksi kemudian difermentasi menjadi bioetanol.

Namun, kandungan zat lignin yang cukup tinggi telah membungkus kaku keberadaan selulosa dan hemiselulosa, sehingga diperlukan proses pretreatment (perlakuan pendahuluan).

Menurut Anastasia Sandra Dewi Ketua Tim, proses pretreatment berguna untuk melarutkan lignin agar zat selulosa dan hemiselulosa dapat dipakai secara maksimal.

“Pada proses ini, kami menggunakan kombinasi pretreatment asam (asam sulfat 5 persen, red) dan organoslov (etanol 51,29 persen),” terang Sandra.

Setelah melalui tahap pretreatment, lanjut Sandra penelitian dilanjutkan dengan tahap hidrolisa enzim. Hidrolisa enzim berguna untuk menghidrolisa selulosa dan hemiselulosa yang diperoleh dari proses pretreatment menjadi gula reduksi, yakni glukosa dan xylosa.

“Kami menggunakan dua enzim yaitu enzim selulase dan xylanase serta surfaktan tween 80 untuk melakukan proses ini,” tambah Sandra.

Tidak hanya itu, kata Sandra setelah mendapatkan gula reduksi, terdapat tahap terakhir yakni proses fermentasi. Melalui fermentasi ini, tim menggunakan jamur saccharomyces cerivisae yang berguna untuk mengkonversi atau mengubah gula reduksi menjadi bioetanol.

“Proses ini dilakukan di inkubator shaker selama 72 jam pada suhu 35 derajat celcius agar memperoleh hasil yang maksimal,” kata Sandra.

Menurut Sandra, karya penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini membutuhkan total waktu sekitar delapan hari, dihitung tanpa analisa dengan perolehan 0,42 persentase volume per volume (0,42 persen v/v) bioetanol dari 50 gram limbah padat aren.

“Itu hanya skala laboratorium, untuk skala besar bisa menghasilkan beberapa liter bioetanol,” tegas Sandra tentang penelitiannya.

Ditanya soal harapan ke depan, Sandra menambahkan bahwa dirinya bersama tim menginginkan hasil karya penelitiannya ini bisa dikembangkan lagi dan diaplikasikan dalam skala yang lebih besar oleh pihak industri.

Juga, limbah padat Aren yang telah menumpuk dan menjadi sampah lingkungan itu bisa disegerakan untuk dimanfaatkan kembali oleh pihak industri menjadi bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan (bioetanol).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs