Usai Kasus Prostitusi Anak di Surabaya Terungkap, Satpol PP Intensifkan Patroli Hotel

Usai polisi mengungkap kasus prostitusi anak di Kota Surabaya, Satpol PP setempat mulai mengintensifkan lagi patroli hotel.

M Fikser Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyebut, patroli akan menyasar hotel dengan harga tertentu yang terindikasi jadi tempat prostitusi.

“Kami akan melakukan pengawasan terhadap hotel-hotel dengan harga tertentu yang kemungkinan digunakan untuk kegiatan prostitusi,” kata Fikser, Jumat (17/5/2024).

Ia juga memberi peringatan serius, akan mencabut izin hotel yang terlibat melanggengkan praktik prostitusi tersebut.

“Hotel-hotel yang terbukti melanggar akan langsung kami cabut izinnya, setelah melalui beberapa tahapan yang telah ditetapkan oleh Wali Kota,” imbuhnya.

Salah satunya, jelas Fikser, memperbolehkan tamu atau pengunjung berusia di bawah umur masuk atau menyewa kamar.

“Kami juga meminta kepedulian dari petugas hotel untuk meningkatkan pengawasan, termasuk verifikasi tamu,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan warga yang mencurigai hotel tertentu sebagai tempat prostitusi.

“Informasi dari masyarakat sangat penting. Kami akan menindaklanjuti setiap laporan dengan tindakan pengawasan dan patroli yang lebih intensif,” ujarnya.

Selain hotel, sasaran patroli lainnya yakni apartemen, tempat hiburan, dan taman-taman umum.

“Jadi kita juga patroli di apartemen, tempat hiburan, hingga taman-taman. Kita juga beberapa waktu lalu sempat mengamankan pasangan muda-mudi yang ketahuan melakukan ‘hal itu’ di tempat umum. Kemudian kita bawa, kita panggil keluarganya, dan kita kembalikan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menangkap tujuh pelaku prostitusi anak atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Surabaya, Senin (13/5/2024) lalu. (lta/bil/ipg)