Sabtu, 23 November 2024

Enam Ketum Parpol Koalisi Bertemu Dengan Jokowi di Istana Bogor

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Enam Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) koalisi bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI di istana Bogor. Foto: Istimewa

Enam Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) koalisi bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI di istana Bogor.

Pertemuan Partai Koalisi pengusung Jokowi 2019 tersebut berlangsung Senin malam (23/7/2018). Hadir Jokowi Presiden dan enam ketum parpol, masing-masing Megawati Soekarno Putri (PDIP), Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), Surya Paloh (NasDem), OSO atau Oesman Sapta Odang (Hanura) dan Romahurmuziy (PPP).

“Airlangga terlebih dahulu hadir, disusul Rommy, OSO, Muhaimin, ibu Megawati dan terakhir Surya Paloh,” ujar Rommy dalam pesan singkatnya, Selasa (24/7/2018).

Kata Rommy, pertemuan berlangsung dalam suasana santai dan penuh canda sejak Pukul 19.00 sampai dengan 22.30 WIB di dua tempat.

“Diawali makan malam di teras belakang Istana Bogor dengan aneka menu, mulai sup tomyam sampe gurame kipas. Berhubung hujan lebat yang makin tampias, kami berpindah ke ruang makan di dalam Istana Bogor, sembari melanjutkan ngopi, minum teh dan aneka buah,” jelas Rommy.

Menurut dia, pembahasan aneka topik, mulai dari yang paling baru soal Putusan MK yang melarang pengurus parpol menjadi anggota DPD, kondisi nasional mutakhir di bidang ekonomi, politik, penegakan hukum, kesejahteraan rakyat, sampai dengan pencapresan.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut koalisi menyepakati sejumlah hal pokok, yakni Koalisi sepakat mengusung kembali Jokowi sebagai Capres 2019 tanpa reserve.(tidak ada yang lain), Koalisi menyepakati enam parpol sebagai formasi solid pengusungan.

Dalam hal masih ada parpol lain yang dalam perundingannya di tempat lain tidak berakhir happy ending, koalisi tidak membatasi hanya pada enam parpol saja. Namun demikian, tambahan anggota koalisi harus disepakati seluruh anggota yang enam tersebut secara mufakat. Kemudian, Koalisi juga sepakat bahwa dukungan parpol-parpol kepada pemerintahan Jokowi harus dilandasi itikad baik, mengedepankan disiplin berkoalisi, konsistensi dalam berkomunikasi di dalam dan di luar ruang rembug koalisi, dan prinsip saling memahami kelebihan dan kekurangan setiap pemerintahan yang harus dikawal dan dikoreksi terus-menerus secara santun, terukur, dan menjunjung tinggi etika politik.

Koalisi menyepakati secara bulat satu nama cawapres warga terbaik Indonesia untuk mendampingi Jokowi. Adapun kapan penyampaian namanya kepada publik, koalisi memberikan kehormatan tertinggi kepada Presiden Jokowi untuk mengumumkan pada saatnya.

Koalisi juga menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan hari baik pendaftaran pada hari-hari terakhir pendaftaran Pilpres 4-10 Agustus 2018, menyesuaikan juga dengan kesibukan tugas-tugas negara yang Presiden emban.

Selanjutnya, kata Rommy, Koalisi sepakat untuk memerangi digunakannya hoax, fitnah dan insinuasi kebencian berlatar SARA sebagai sarana pemenangan kontestasi politik. Seraya mengingatkan penegakan hukum tanpa pandang bulu atas digunakannya hal-hal tersebut dalam Pilkada yang telah berlalu maupun Pilpres dan Pileg tahun depan. Mengingat hal tersebut berpotensi memecah-belah sesama anak bangsa dan mengusik kerukunan umat beragama yang mencederai nasionalisme.

Rommy mengatakan, enam Koalisi ini sepakat akan bertemu kembali se-lambat-lambatnya pekan depan untuk membicarakan langkah-langkah lanjutan yang dianggap perlu dalam rangka pemenangan Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.(faz/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs