Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Merosot di Tengah Sentimen Risk-off di Pasar Keuangan Domestik

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (14/5/2024), dibuka merosot di tengah sentimen risk-off di pasar keuangan domestik akibat sentimen suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) yang tinggi bertahan lebih lama.

Dilansir dari Antara, pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah tergelincir 49 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.130 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.081 per dolar AS.

“Pernyataan beberapa pejabat Fed yang mendukung sikap higher-for-longer, termasuk Michelle Bowman dan Lorie Logan, meningkatkan sentimen risk-off di pasar keuangan domestik, sehingga mendorong rupiah melemah,” kata Josua Pardede Kepala Ekonom Bank Permata di Jakarta.

Philip Jefferson Wakil Ketua Federal Reserve menyatakan, bank sentral AS atau The Fed harus mempertahankan tingkat suku bunga saat ini lebih lama hingga ada bukti yang jelas bahwa inflasi AS bergerak menuju target dua persen.

Lebih lanjut Josua mengatakan Surat Berharga Negara (SBN) diperdagangkan bervariasi meskipun rupiah melemah.

Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp13,41 trilliun pada Senin (13/5/2024), lebih tinggi dibandingkan dengan volume perdagangan pada Jumat (10/5/2024) yang tercatat sebesar Rp10,44 trilliun.

Kepemilikan asing pada obligasi rupiah meningkat sebesar Rp2,49 triliun menjadi Rp798 triliun atau 13,85 persen dari total obligasi yang beredar pada 8 Mei 2024.

Pada Selasa, pemerintah akan mengadakan lelang obligasi negara dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun. Seri yang dilelang pada lelang kali ini adalah SPN3mo, SPN12mo, FR0101, FR0100, FR0098, FR0097, dan FR0102.

Imbal hasil seri benchmark 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing tercatat sebesar 6,95 persen, 6,99 persen, 7,01 persen, dan 6,97 persen.

Pada perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp16.050 per dolar AS sampai dengan Rp16.150 per dolar AS karena investor cenderung menunggu rilis data inflasi AS besok. (ant/azw/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs