Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan korban meninggal akibat serangan Israel di wilayah tersebut sejak Oktober 2023 telah melonjak menjadi 35.034 orang.
Sementara, dalam pernyataan kementerian yang berlokasi di Gaza tersebut, setidaknya sekitar 78.755 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
“Serangan Israel menewaskan 63 orang dan melukai 114 lainnya dalam 24 jam terakhir,” kata pernyataan itu dilansir Antara, Senin (13/5/2024).
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Sebelumnya, Israel telah melancarkan serangan lintas batas yang mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Tel Aviv juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza yang menyebabkan penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Selain itu, lebih dari tujuh bulan konflik terjadi, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Akibat insiden tersebut, Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Lalu keputusan sementara ICJ pada Januari mengatakan, “masuk akal” bahwa Tel Aviv melakukan genosida di Gaza.
Kemudian, ICJ memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Selanjutnya pada Jumat (10/5/2024), Afrika Selatan juga meminta ICJ untuk memerintahkan Israel menarik diri dari kota Rafah, tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi mendapat perlindungan, sebagai bagian dari tindakan darurat tambahan sehubungan dengan perang tersebut. (ant/sya/bil/ham)