Jumat, 22 November 2024

BMKG: Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Bencana banjir di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024) malam menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan fasilitas umum seperti jalan rusak parah. Foto: Biro Adpim Sumbar Bencana banjir di Sumbar pada Sabtu (11/5/2024) malam menelan banyak korban jiwa dan mengakibatkan fasilitas umum seperti jalan rusak parah. Foto: Biro Adpim Sumbar

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan rentetan getaran gempa satu bulan terakhir di Sumatera Barat (Sumbar) kian memperbesar tingkat kerawanan daerah itu dilanda bencana tanah longsor.

Daryono Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam konferensi pers virtual, Senin (13/5/2024), menjelaskan satu bulan terakhir periode April-Mei, aktivitas gempa kerak dangkal-sesar aktif (shallow crustal earthquake) terpantau sangat aktif di Sumatera Barat.

Selama periode tersebut, BMKG mencatat lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan tiga magnitudo.

“Walau kecil jadi penting untuk diwaspadai dampak ikutan gempa ini, tanah longsor, runtuhan batuan, dan banjir bandang jika longsoran menyumbat daerah aliran sungai,” kata dia seperti dikutip Antara.

Ia menyebutkan kerawanan dampak bencana tersebut juga menyasar wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang di Sumatera Barat yang mengalami tingkat aktivitas kegempaan cukup tinggi dan memiliki curah hujan tinggi pula dalam periode yang sama.

Informasi yang diterima BMKG, Stasiun Iklim Sicincin Sumatera Barat melaporkan Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang dilanda curah hujan 74,9 mm/hari, artinya termasuk kategori lebat. Kondisi ini berlangsung sejak 8 Mei dan memicu terjadi banjir bandang atau galado yang menewaskan puluhan warga, pada 11 Mei 2024 malam.

Dalam informasi itu juga dilaporkan timbul tanah longsor beberapa jam setelah sebelumnya terjadi banjir bandang dan juga terdampak getaran di wilayah bertopografi dataran tinggi perbukitan atau berada di sisi utara dan timur dari Gunung Marapi tersebut.

Menurut dia, meski belum ada laporan korban, tanah longsor susulan tersebut memutus akses jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas, seperti di wilayah Malalak, Kabupaten Agam (jalan penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik, Kabupaten Tanah Datar (jalur penghubung Padang – Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang), dan Kelok Sembilan.

“Kami menyampaikan supaya masyarakat Sumatera Barat tetap waspada, karena dampak ikutan gempa ditambah hujan intensitas deras hingga beberapa waktu ke depan juga memungkinkan titik longsor ini tidak tunggal, biasanya terjadi di banyak tempat,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar, pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Bencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Pusdalops BNPB mencatat setidaknya sampai, Minggu (12/5/2024) pukul 21.00 WIB, sebanyak 37 orang korban warga di tiga daerah tersebut meninggal dunia, 17 orang hilang, lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah dan puluhan fasilitas publik rusak.

BNPB memastikan tim petugas gabungan masih melakukan upaya penanggulangan dampak bencana sehingga data jumlah korban jiwa dampak kerusakan lainnya maupun masih dapat bertambah. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs