Calon Jemaah Haji Diimbau Waspadai Cuaca Panas, Diminta Bawa Segala Kelengkapan

Calon jemaah haji dari Embarkasi Surabaya diimbau agar mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi yang diprediksi mencapai 40-50 derajat celcius.

Petugas kesehatan Embarkasi Surabaya mengingatkan supaya para jemaah membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk menghadapi cuaca panas.

Rosidi Roslan Kabid Kesehatan Balai Besar Kesehatan Karantina (BBKK) Surabaya mengingatkan, yang perlu diwaspadai saat cuaca panas adalah menyiapkan alas kaki yang tebal dan payung.

Menurut pengalaman ibadah haji tahun 2022 lalu, Rosidi menyebut ada jemaah haji asal Tuban yang nekat berjalan tanpa alas kaki di bawah suhu matahari sekitar 50 derajat celcius. Akibatnya, kaki jemaah itu melepuh.

“Disarankan jemaah haji bawa alas kaki jumlah lebih banyak dan dipakai, jangan sampai kaki melepuh. Karena tanpa disadari seperti itu, karena ibadah terus lupa kesehatan diri,” kata Rosidi ditemui di Asrama Haji Surabaya, Jumat (10/5/2024).

Tidak hanya itu, jemaah haji juga diimbau menyiapkan perlangkapan kesehatan seperti obat oles khusus kulit untuk menjaga sengatan sinar ultraviolet (uv) dari matahari.

“Beribadah jangan sampai mengabaikan kesehatan. Kalau mengakali gejala melepuh (kaki) bisa dikasih salep,” jelasnya.

Meski mengimbau supaya membawa segala kelengkapan kesehatan. Petugas haji tetap menyiagakan dokter dan perawat yang mendampingi setiap kloter haji.

Rosidi menyatakan, apabila jemaah mulai mengalami keluhan terkait kesehatan akibat cuaca panas atau gejala lainnya, bisa segera menghubungi petugas kesehatan untuk segera ditangani.

“Jemaah haji nanti kalau seandainya perlu konsultasi bisa sama dokter dan perawat,” ujarnya.

Sementara itu, kedatangan kloter peratam calon jemaah haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) akan berlangsung mulai besok Sabtu (11/5/2024) pagi. Ketika tiba di Asrama Haji semua jemaah akan dilakukan skrining kesehatan untuk memastikan kesiapan fisik para jemaah.

“Dicek tensi, suhu tubuhnya, oksigen, yang mendasar dilihat. Setiap jemaah sudah dicek kesehatan dari kabupaten/kota, ada siskohatkes. Nanti dilihat mana yang berisiko akan kita lihat secara lebih detail,” tandasnya.(wld/man/iss)