Sabtu, 23 November 2024

Tekad Miskat, Seorang Pemulung untuk Bisa Berhaji

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Miskat (70) seorang pemulung asal Probolinggo yang berangkat haji. Foto: Istimewa

Tekat kuat Miskat (70) seorang pemulung asal Probolinggo untuk berangkat haji terwujud. Dengan menabung dan bantuan dari KBIH, Miskat akhirnya bisa berangkat haji tergabung di Kloter 28 Embarkasi Surabaya.

Kepada PPIH dan wartawan, Miskat bercerita kalau sehari-hari ia mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas seperti kardus dan botol. Berbekal ronjot dan sepeda tua, pemulung ini berkeliling di lima desa di Kecamatan Besuk, dari pagi hingga sore. Penghasilannya tidak menentu, kadang dapat Rp15 ribu kadang Rp30 ribu.

Untuk makan sehari-hari dia menyisihkan uang Rp10 ribu untuk makan dua kali sehari. Sisanya dia tabung di lemari rumahnya.

Pertengah tahun 2010, tabungan Miskat terkumpul sebesar Rp3 juta. Lalu Miskat mendatangi pemilik sebuah KBIH bernama H. Saiful untuk menyampaikan keinginannya berangkat haji.

Pemilik salah satu KBIH di Probolinggo itu lantas mengantar Miskat mendaftar haji dana talangan dengan jaminan pemilik KBIH.

Hinga mendekati satu tahun jatuh tempo pelunasan talangan, Miskat belum bisa melunasi. Namun, KBIH terus membantunya, bahkan bunga dana talangan itu dibayar oleh KBIH. Sampai kemudian dana talangan itu dicicil oleh Miskat hingga tahun 2018.

Markus Kasubbag Informasi Humas Kanwil Kemenag Jatim mengatakan, Miskat merupakan petarung tangguh. Dengan profesi semacam itu bisa mewujudkan tekat untuk menunaikan ibadah haji.

“Semoga Bapak Miskat bisa berangkat bersama kloternya besok,” katanya kepada suarasurabaya.net, Rabu (25/7/2018).

Markus mengatakan, KBIH tempat Miskat mengurus haji merupakan KBIH yang membantu kalangan tidak mampu. Miskat merupakan salah seorang dari 4.000 orang yang dibantu KBIH untuk berangkat haji. (bid/dwi)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs