Jumat, 22 November 2024

MUI Minta ICC Berani Menangkap Benjamin Netanyahu PM Israel

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Anwar Abbas Wakil Ketua Umum MUI. Foto: Antara

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) tidak ragu mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel.

“MUI mendesak ICC berani dan tidak mengenal istilah takut untuk menegakkan keadilan, karena kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Netanyahu ini sudah benar-benar luar biasa biadabnya,” kata Anwar Abbas Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI dilansir Antara, Jumat (3/5/2024).

Anwar menegaskan, penangkapan Netanyahu tidak perlu melalui proses panjang, karena menurutnya selama ini Israel telah melakukan tindakan genosida yang menewaskan sebanyak 33.797 orang dan melukai 76.465 orang rakyat Palestina sejak enam bulan yang lalu.

“Ini jelas-jelas merupakan tindakan genosida yang ditujukan oleh Benjamin Netanyahu untuk menghancurkan seluruh atau sebagian dari rakyat Palestina,” imbuhnya.

Kalau ICC tidak berani mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel karena takut dengan ancaman dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, Anwar menilai hukum serta nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan sudah tergadaikan dan tidak lagi dihormati oleh ICC.

Menurutnya, saat ini Benjamin Netanyahu sedang berada dalam ketakutan jika ICC benar-benar mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya.

Sehingga, Netanyahu telah melakukan berbagai usaha diplomatik dan meminta bantuan Joe Biden Presiden Amerika Serikat agar bisa terhindar dari penangkapan.

“Untuk itu, mari kita tunggu apakah ICC masih punya nyali atau tidak. Jika tidak, maka ICC tidak lagi berhak untuk dipercaya sebagai Mahkamah Pidana Internasional, dan kita meminta kepada masyarakat dunia supaya mahkamah tersebut dibubarkan saja,” ucap Anwar Abbas.

Diketahui, Israel disebut semakin resah atas kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan oleh ICC terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Angkatan Bersenjata Israel, lapor Axios yang mengutip dua pejabat Israel dan AS.

Sebelumnya, pada Selasa (30/4/2024), John Kirby juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menegaskan kembali bahwa AS tidak mendukung penyelidikan ICC yang sedang berlangsung.(ant/sya/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs