Miskat (70) Jamaah Calon Haji (JCH) asal Probolinggo yang berprofesi sebagai pemulung harus tertunda berangkat ke Tanah Suci bersama kloter 28 nanti malam, Kamis (26/7/2018). Karena sakit, Miskat harus menjalani perawatan di RSU Haji Sukolilo Surabaya.
Dokter Zainul Muqorobin Wakil Ketua Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya mengatakan, setelah menjalani tes kesehatan tahap tiga di Asrama Haji Sukolilo pada Rabu (25/7/2018) kemarin, Miskat didiagnosis sakit paru-paru. Miskat kemudian dirujuk ke RSU Haji Surabaya untuk menjalani perawatan.
Untuk sementara, kata Zainul, rumah sakit telah mengeluarkan surat rekomendasi kepada PPIH agar menunda keberangkatan Miskat, sampai kondisi kesehatannya membaik dan layak terbang bersama Kloter lain.
“Beliau harus ditunda keberangkatannya sampai ada rekomendasi dari rumah sakit kalau kondisinya sudah membaik, nanti diikutkan kloter terdekat,” ujarnya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (26/7/2018).
Adapun data di Embarkasi Surabaya saat ini ada 11 orang yang harus tertunda berangkat ke tanah suci karena sakit, termasuk Miskat. Mereka menjalani perawatan di RSU Haji Sukolilo.
Sekadar diketahui, Miskat merupakan pria asal Desa Alas Tengah Kecamatan Besuk, Probolinggo. Miskat berprofesi sebagai pemulung, keinginan berangkat haji terwujud berkat menabung sejak 2010 dan dibantu dana talangan oleh salah satu KBIH di Probolinggo.
Markus Kasubbag Informasi Humas Kanwil Kemenag Jatim mengatakan, sosok Miskat merupakan petarung tangguh karena dengan penghasilan tak seberapa dari memulung, Miskat bisa menunaikan ibadah haji.
PPIH Embarkasi Surabaya mengajak masyarakat mendoakan Miskat agar kondisi kesehatannya segera membaik dan bisa berangkat dengan kloter berikutnya.
“Mari kita doakan sama-sama agar Pak Miskat bisa segera berangkat ke tanah suci. Agar bisa mewujudkan cita-cita luhur menggenapi rukun Islam ke lima,” kata Markus. (bid/bas/ipg)