Jumat, 8 November 2024

Kemenparekraf Membantah Terjadi Overtourism di Bali

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Tanah Lot menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para pelancong ketika berkunjung ke Pulau Bali. Foto: Kemenparekraf

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantah terjadi overtourism atau wisatawan berlebih di Bali dari sisi statistik, dan menyatakan permasalahannya berada di distribusi wisatawan yang kurang merata.

“Rasanya, kalau dibilang overtourism, dari sisi statistiknya, nampaknya belum,” ujar Nia Niscaya Ahli Utama Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif pada Senin (29/4/2024), dikutip dari Antara.

Nia memaparkan, pada 2019, dari 16,11 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia, sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Bali.

“Bagaimana dengan 2023? Dari total 11,68 juta secara nasional, ke Bali-nya 5,2 juta. Persentasenya kelihatan. Belum kembali ke masa pra-pandemi,” kata dia.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan bahwa wisatawan nusantara ke Bali pada 2019 sebanyak 10,5 juta orang. Pada 2023, kata dia lagi, sebanyak 9,8 juta wisatawan.

“Jadi, kalau dari sisi statistik, nampaknya belum overtourism. Tetapi, mungkin ada faktor penyebaran yang konsentrasinya di selatan,” ujar Nia.

Dalam kesempatan tersebut, Tjok Bagus Pemayun Kepala  Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pemerataan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, ke beberapa kawasan pariwisata.

“Kami di Bali sudah menyusun pola perjalanan, travel pattern, untuk bagaimana kami akan distribusikan wisatawan. Kami arahkan untuk ke Bali Utara, Bali Timur, maupun Bali Barat, sehingga kesan overtourism itu tidak ada,” kata Tjok Bagus.

Adapun sejumlah upaya yang pemerintah lakukan adalah membenahi atraksi pariwisata di sisi lain Bali, seperti membenahi Pura Besakih yang berlokasi di Kabupaten Karangasem (Bali Timur), membangun menara Turyapada di Kabupaten Buleleng (Bali Utara), hingga pembangunan tol dari Bali Barat menuju Mengwi, Kabupaten Badung.

“Mudah-mudahan, dengan atraksi yang sudah kami buat dan ada beberapa atraksi yang pembenahan-pembenahan, termasuk aksesibilitas, overtourism ini bisa kita minimalisir,” ujar Tjok Bagus. (ant/azw/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 8 November 2024
27o
Kurs