Sabtu, 23 November 2024

65 Bangunan Rusak dan 77 KK Diungsikan karena Pergerakan Tanah di Cianjur

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kondisi salah satu rumah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat yang rusak berat akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan turun deras pada Jumat (26/4/2024). Foto: Antara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengungsikan 77 kepala keluarga di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, dampak pergerakan tanah yang terus meluas.

Dilansir dari Antara pada Minggu (28/4/2024), pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Jatisari pada Jumat (26/4/2024) lalu, membuat warga diungsikan ke sejumlah lokasi yang dinilai aman dari pergerakan tanah.

“Berdasarkan data, 65 bangunan rumah yang rusak dan terancam. Sebanyak 36 bangunan di antaranya rusak sedang dan ringan, serta 27 rumah terancam, dan 234 jiwa mengungsi ke sejumlah lokasi aman,” kata Asep Sukma Wijaya Kepala Pelaksana BPBD Cianjur.

Petugas gabungan dan relawan mendirikan posko kesehatan dan dapur umum untuk memberikan pelayanan kemanusiaan bagi warga yang mengungsi.

Bahkan sejak Sabtu (27/4/2024) hingga Minggu pagi, petugas gabungan melakukan pembersihan puing rumah yang ambruk. Mereka melakukan upaya penanganan cepat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dengan memasang garis kuning di sejumlah titik agar warga tidak melintas.

“Memasuki hari ketiga, pergerakan tanah masih terjadi, sehingga warga dilarang melintas untuk sementara ke perkampungan karena takut hujan kembali turun dan pergerakan tanah terus meluas sehingga dapat mengancam keselamatan warga,” katanya.

Sementara itu, Aziz Muslim Camat Bojongpicung mengatakan, hingga Minggu hari ini pihaknya bersama petugas gabungan mendata rumah yang terdampak dan terancam di kampung Sukajadi, Cisalada dan Kampung Pasar Cinde.

Sebanyak 77 kepala keluarga (KK) yang terdampak dan terancam pergerakan tanah saat ini sudah dievakuasi. Sebab dikhawatirkan hujan kembali turun terutama saat petang membuat pergerakan tanah kembali meluas dan dapat mengancam keselamatan warga.

“Sampai Minggu petang masih terdengar gemuruh dan retakan bangunan rumah terdampak semakin panjang, warga yang mengungsi diimbau tetap waspada dan tidak masuk ke perkampungan untuk sementara,” katanya. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs