Komisi VII DPR mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera merampungkan proyek pipa jaringan gas (jargas) nasional agar bisa memasok gas secara merata dan memenuhi kebutuhan industri pupuk nasional.
“Kami tengah menggali kendala-kendala dari (Kementerian) ESDM soal gas. Ini harus sinergi satu sama lain, bukan hanya antar-BUMN, melainkan antar-kementerian,” kata Bambang Haryadi Wakil Ketua Komisi VII DPR, Jumat (26/4/2024) dilansir Antara.
Bambang juga mengatakan bahwa bahan baku untuk memproduksi pupuk adalah gas alam, sehingga distribusi gas yang merata merupakan kunci untuk mendukung ketersediaan pupuk nasional.
Dia menceritakan ketika bertemu dengan manajemen PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), pabrik pupuk tersebut mengaku kesulitan mendapat pasokan bahan baku gas.
“Di area Sumatera, pasokan gas memang menjadi persoalan, padahal di area Jawa Timur, produksi gas itu surplus,” katanya.
Oleh karena itu, ia mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera menuntaskan proyek jargas nasional demi menjaga terpenuhinya kebutuhan gas alam bagi para pelaku industri pupuk.
“Ini proyek jargas nasional kan salah satu program Kementerian ESDM untuk menyalurkan gas dari Timur ke Barat,” ucap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang turut meminta kepada manajemen PT Pupuk Sriwijaya untuk produsen pupuk itu supaya mampu memaksimalkan pasokan gas yang diperolehnya.
“Sebab, beberapa lini produksi perusahaan pupuk di Indonesia memang perlu revitalisasi untuk memperoleh jumlah produksi yang ditargetkan,” ucapnya.
Kemudian, terkait perluasan jaringan gas bumi merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi domestik dan ramah lingkungan menuju target net zero emission (NZE).
Selain itu, beban subsidi impor energi dapat dikurangi, yang salah satunya dengan kolaborasi berbagai pihak dalam pemanfaatan gas bumi di Indonesia. (ant/sya/bil/faz)